5 Cara Mencegah Food Waste, Sederhana Namun Berdampak!

5 Cara Mencegah Food Waste, Sederhana Namun Berdampak!

Tahukah Anda, setiap tahun ada jutaan ton makanan yang terbuang sia-sia, meski masih banyak orang yang kesulitan mendapatkan makanan? Food waste bukan cuma soal ketidakadilan sosial, tapi juga berdampak buruk bagi lingkungan, seperti meningkatnya emisi gas rumah kaca.

Jika terus dibiarkan, dampaknya bisa mengancam keberlangsungan hidup kita di bumi. Karena itu, penting untuk lebih bijak mengelola makanan dan ikut ambil bagian dalam gerakan mencegah pemborosan pangan. Dengan langkah sederhana, Anda bisa membantu menciptakan perubahan besar untuk masa depan yang lebih baik!

Dampak Food Waste Terhadap Lingkungan

Menurut laporan Food Waste Index Report 2024, Indonesia mencatatkan angka food waste yang sangat tinggi di Asia Tenggara, dengan total 14,73 juta ton sampah makanan setiap tahunnya. Angka ini sangat signifikan dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand, yang masing-masing menghasilkan 7,08 juta ton dan 6,18 juta ton sampah makanan per tahun. 

Ini menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi masalah besar terkait pemborosan makanan yang belum tertangani dengan baik. Secara rata-rata, setiap orang di Indonesia berkontribusi menghasilkan 53 kg sampah makanan setiap tahunnya.  

Salah satu contoh konkret dampaknya di Indonesia terlihat di TPPAS Sarimukti, Jawa Barat, di mana hampir setengah dari total sampah yang masuk sekitar 1.500 ton per hari adalah limbah makanan. Tumpukan sampah makanan ini tidak hanya menambah volume sampah yang harus dikelola, tetapi juga memperburuk krisis lingkungan yang sudah ada. 

Limbah makanan yang terbuang tidak hanya membuang sumber daya berharga, tetapi juga menghasilkan gas metana. Gas metana ini merupakan salah satu gas rumah kaca yang paling berbahaya dan penyumbang utama pemanasan global.  

Selain dampak pada perubahan iklim, tumpukan limbah makanan di tempat pembuangan sampah (TPA) semakin memperburuk kondisi lahan yang terbatas. Tempat pembuangan yang terbatas dan penuh dapat mempengaruhi kapasitas pengelolaan sampah secara keseluruhan. 

Sampah organik yang tidak terkelola dengan baik berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, karena bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan yang terbuang dapat meresap ke dalam tanah dan sumber air. Jika limbah makanan terus meningkat, dampaknya akan semakin besar terhadap lingkungan dan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam yang bersih.

Gerakan untuk Mencegah Food Waste

Mengurangi sampah makanan memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait dengan menerapkan kebiasaan yang lebih bertanggung jawab terhadap makanan. Berikut 5 gerakan yang bisa dilakukan untuk mencegah limbah pangan!

1. Sosialisasikan Gerakan Selamatkan Pangan

Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) adalah inisiasi dari Badan Pangan Nasional untuk mengurangi pemborosan pangan. Anda dapat berkontribusi dengan melakukan langkah sederhana seperti belanja secara bijak, menghindari pemborosan makanan, dan mendonasikan makanan yang berlebih. 

Kampanye ini juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu Zero Hunger dan Responsible Consumption and Production. Anda bisa mensosialisasikan informasi ini kepada keluarga, teman, atau komunitas untuk meningkatkan kesadaran bersama.

Jika lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya mengelola makanan, dampaknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial akan sangat besar. Mari mulai dengan tindakan kecil dan ajak orang-orang di sekitar Anda untuk ikut menyelamatkan pangan.

2. Konsumsi Makanan Secara Bijak

Berbelanja secara bijak adalah langkah awal untuk mengurangi food waste. Mulailah dengan memeriksa persediaan makanan di rumah dan membuat daftar belanja berdasarkan kebutuhan. 

Kemudian, lakukan meal planning untuk menentukan menu masakan harian atau mingguan sehingga Anda dapat menggunakan bahan makanan dengan lebih efisien. Jangan lupa untuk menyimpan makanan dengan cara yang tepat, seperti menaruh sayuran di kulkas dan daging di freezer

Saat memasak, buatlah porsi sesuai kebutuhan agar tidak ada makanan yang terbuang. Dengan kebiasaan ini, Anda tidak hanya menghemat uang tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan.

3. Gunakan Sisa Makanan Menjadi Hidangan Baru

Daripada membuang sisa makanan, gunakan kreativitas Anda untuk mengolahnya menjadi hidangan baru. Misalnya, sisa nasi bisa diolah menjadi nasi goreng, sayuran yang hampir layu dapat diubah menjadi sup, dan roti yang hampir basi bisa diolah menjadi puding atau crouton. 

Dengan memanfaatkan sisa makanan, Anda tidak hanya mengurangi pemborosan tetapi juga menciptakan variasi masakan yang menarik. Cobalah bereksperimen dengan bumbu atau resep baru untuk menjadikan sisa makanan sebagai hidangan lezat. 

Langkah kecil ini dapat menghemat pengeluaran dan mendukung konsumsi makanan secara bijak. Tentunya, gerakan ini juga berdampak untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

4. Olah Sisa Makanan Menjadi Kompos

Jika ada makanan yang tidak dapat lagi dimakan, olah sisa tersebut menjadi kompos untuk pupuk organik. Anda bisa memulai dengan memilah sampah organik seperti sisa sayuran, buah, atau kulit telur, lalu mencampurnya dengan bahan lain seperti daun kering atau serbuk kayu. 

Proses ini tidak hanya mengurangi limbah yang berakhir di TPA tetapi juga memberikan manfaat besar bagi tanaman di rumah Anda. Untuk hasil yang optimal, hindari memasukkan makanan berminyak, daging, atau produk susu ke dalam kompos. 

Membuat kompos sangat cocok bagi Anda yang gemar berkebun atau ingin mendukung penghijauan. Dengan langkah ini, Anda membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari tempat pembuangan sampah dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan.

5. Donasikan Makanan Layak Konsumsi

Daripada membuang makanan berlebih, cobalah untuk mendonasikannya kepada mereka yang membutuhkan. Makanan segar seperti buah, sayuran, atau makanan kaleng yang masih layak konsumsi bisa disalurkan melalui organisasi sosial atau bank makanan setempat. 

Dengan berbagi makanan, Anda tidak hanya membantu mengurangi food waste, tetapi juga membantu keluarga yang kesulitan mendapatkan makanan. Langkah ini sangat sederhana dan bisa dimulai dari lingkungan sekitar, seperti membagikan makanan kepada tetangga atau teman. 

Donasi ini juga menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama, menciptakan rasa solidaritas yang lebih kuat di masyarakat. Jadi, jika Anda memiliki makanan lebih, jangan ragu untuk memberikannya kepada mereka yang membutuhkan. 

Menanggulangi Food Waste Bersama FoodCycle Indonesia

FoodCycle Indonesia adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen mengurangi food waste dengan menyalurkan surplus makanan dari berbagai sumber, seperti pesta pernikahan, toko roti, makan siang perusahaan, supermarket, hingga produk FMCG. 

Makanan yang masih layak konsumsi tetapi tidak digunakan ini didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu untuk memutus siklus kelaparan. FoodCycle juga mengolah produk yang tidak sempurna menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mendaur ulang limbah makanan dengan cara yang ramah lingkungan. 

Organisasi ini turut membantu komunitas dengan memberikan edukasi, pengembangan keterampilan, serta membangun kebiasaan positif yang memberikan dampak baik bagi individu maupun lingkungan. Bersama FoodCycle Indonesia, Anda dapat berkontribusi menciptakan perubahan nyata dalam penanganan food waste di Indonesia. 

Salah satu cara sederhana untuk terlibat adalah dengan menjadi relawan yang membantu menyortir roti-roti layak konsumsi untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Program ini memberi kesempatan untuk membantu menyelamatkan makanan berlebih sekaligus berbagi kebahagiaan kepada orang lain.

Ayo, daftarkan diri Anda sebagai relawan FoodCycle Indonesia! Kunjungi situs Indorelawan.org dan dapatkan informasi seputar kerelawanan menarik lainnya.

Penulis: Nazhifah Husna S.
Penyunting: Renita Yulistiana

Referensi 1
Referensi 2
Referensi 3
Referensi 4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *