Gotong Royong Garda Pangan Atasi Sampah Makanan

Gotong Royong Garda Pangan Atasi Sampah Makanan

Jika kita bicara tentang sampah, pasti sudah tidak asing kalau Indonesia adalah negara penghasil sampah terbanyak peringkat kedua di Dunia setelah China. Tapi tahukah kamu jenis sampah yang paling banyak di Indonesia itu apa? Mirisnya, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional MENLHK 40% sampah di Indonesia adalah sisa makanan. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan baru, kenapa sampah sisa makanan sangat tinggi padahal 17 juta jiwa atau 6,1% penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan? Dalam hal ini, Garda Pangan hadir untuk membantu mengatasi permasalahan ini.

Berdiri Tahun 2017

Berdirinya Garda Pangan digagas oleh 3 orang, yaitu Eva Bachtiar, Dedhy Trunoyudho, dan Indah Audivtia sejak Juni 2017. Kak Dedhy dan kak Indah merupakan pasangan suami istri yang memiliki bisnis catering, mereka mengalami secara langsung banyaknya makanan yang tersisa pasca event. Hal inilah yang membuat mereka tergerak untuk menyalurkan makanan berlebih kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan kak Eva berlatar belakang sebagai market development consultant yang banyak bekerja dengan petani. Berdirinya Garda Pangan dilatarbelakangi kepedulian para founder terhadap isu sampah makanan. Secara statistik, 1 orang di Indonesia bisa membuang makanan sekitar 115-184 kg makanan setiap tahunnya. 

“Garda Pangan melihat ada 3 dampak negatif dari sampah makanan, yang pertama dampak ekonomi karena dengan kita membuang makanan, sama dengan kita membuang seluruh sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi makanan tersebut, termasuk lahan, tenaga buruh, transportasi, dan lainnya. Kedua adalah dampak lingkungan, efek sisa makanan yang tertumpuk di TPA akan mengeluarkan gas metana yang 23x lebih berbahaya dibanding karbon dioksida dan menjadi salah satu gas penyumbang emisi rumah kaca. Ketiga yaitu dampak sosial, menurut kami sebuah ironi karena ada makanan terbuang dalam jumlah sangat banyak, sementara masyarakat yang kelaparan juga masih banyak. Oleh karena itu, Garda Pangan dibentuk untuk menjadi platform yang mengurangi sampah makanan dari berbagai lini rantai pasok.”, tutur Kak Eva Bachtiar.

Program-Program 

Garda Pangan memiliki beragam program yang dilakukan, salah satunya Food Rescue yang menjadi program utama. Food Rescue adalah penyelamatan surplus makanan berlebih yang dihasilkan oleh hotel, restoran, cafe, bakery, dan industri makanan lainnya. Sebelum dibagikan, bahan makanan akan disortir dan diperiksa kembali kualitasnya. Makanan yang layak akan dikemas ulang dan selanjutnya akan dibagikan secara bermartabat kepada masyarakat pra-sejahtera yang membutuhkan, sedangkan makanan yang sudah tidak layak akan diolah menjadi kompos dan pakan ternak. Selain itu, Garda Pangan juga bekerjasama dengan catering dan wedding organizer untuk menjemput makanan berlebih yang dihasilkan dari event, pesta, atau acara yang menyisakan makanan berlebih dalam jumlah yang cukup besar.

Beberapa program lainnya adalah Food Drive, yaitu program pengumpulan donasi surplus makanan pada momen-momen tertentu, seperti pengumpulan kue kering berlebih pasca hari raya Idul Fitri, pengumpulan hampers pasca Natal, atau saat terjadi bencana alam. Gleaning, yaitu program mengumpulkan hasil panen di lahan perkebunan atau pertanian yang terbuang karena penampilannya tidak memenuhi standar kosmetik pasar, atau saat tidak dipanen karena harga yang anjlok ketika panen raya. Melakukan pengolahan ugly produce menjadi produk makanan sehat, seperti es krim, apple chips, dried lemon, dan sebagainya, yang hasil penjualannya akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional Garda Pangan. 

Selain itu Garda Pangan juga turut aktif meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah makanan dengan kampanye kreatif dan edukatif melalui media sosial, workshop dan edukasi untuk sekolah, kantor atau pihak lainnya; dan melakukan advokasi kebijakan kepada pemerintah untuk mendorong iklim yang lebih kondusif bagi para pengusaha makanan agar memikirkan lebih jauh dampak pembuangan makanannya, dan memberikan insentif untuk mendonasikan makanan berlebihnya. Woaaah, banyak banget nih programnya, dan pastinya memberi dampak positif untuk Bumi dan kesejahteraan masyarakat ya.

Struktur Kepengurusan

Struktur kepengurusan Garda Pangan sendiri terdapat beberapa bagian. Manajemen organisasi dipegang oleh 2 co founder Garda Pangan yaitu kak Eva dan kak Dedhy serta dibantu oleh 5 staff lainnya. Sementara untuk kegiatan food rescue dan distribusi makanan harian dipegang oleh relawan inti sebagai koordinator dan dibantu oleh relawan harian. 

Garda Pangan memiliki sistem relawan berjenjang, yaitu relawan inti dan relawan harian. Relawan inti adalah relawan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan program, sementara relawan harian adalah relawan yang bertanggung jawab dalam satu kegiatan tanpa ikatan tertentu. Jumlah relawan Garda Pangan saat ini sekitar 30 relawan inti dan lebih dari 1.500 relawan harian yang turut mendukung kegiatan-kegiatan Garda Pangan.

Kerjasama Organisasi

Dalam menjalankan program-programnya, Garda Pangan bekerjasama dengan beberapa usaha catering, wedding organizer, hotel, bakery, berbagai industri makanan lainnya, dan para petani atau pekebun. Kamu perlu tahu nih pencapaian Garda Pangan sejak mereka mulai beroperasi. Hingga detik ini, Garda Pangan berhasil menyelamatkan 425.016 porsi makanan yang setara dengan 113 ton potensi makanan terbuang, dan telah mendistribusikannya kepada 26.264 penerima manfaat pra-sejahtera. Selain itu, Garda Pangan juga telah mengolah 120 ton sampah makanan yang tidak layak dikonsumsi menjadi pakan ternak. Dengan hal ini, Garda Pangan telah membantu mencegah emisi gas rumah kaca sebesar 442.700 kg CO2-ek, loh. Keren bangeet yaa, gaya hidup dan kebiasaan seperti inilah yang seharusnya diadopsi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda untuk mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs). 

Jika kamu tertarik untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan atau bekerjasama dengan Garda Pangan, bisa langsung mengunjungi akun instagram @gardapangan untuk informasi lebih lanjut ya.

Kamu juga bisa cari rekomendasi organisasi lingkungan lainnya di website Indorelawan.org pada menu Cari Organisasi dan Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini dengan #JadiRelawan di isu lingkungan.

Ditulis oleh Syarifatul Amaliyah
Disunting oleh Renita Yulistiana
Hasil wawancara dengan Eva Bachtiar, co-founder Garda Pangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *