Setelah apa yang dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada senin 21 November 2022, gempa bumi mengguncang Cianjur, Jawa Barat, menewaskan sedikitnya 300 orang. Sekitar 70 ribu warga terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi di sekitar 200 titik pengungsian. Namun, setelah itu gempa ini masih menghantui warga Cianjur beserta saudara-saudara yang tinggal di Indonesia karana adanya gempa susulan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya gempa susulan itu berkekuatan Magnitudo 3 terjadi pada Selasa 29 November 2022 pukul 07.53 WIB. Koordinat gempa 6.83 Lintang Selatan (LS) dan 107.09 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di darat, 5 km barat daya Cianjur. Titik gempa berada di kedalaman 12 km. Hal tersebut membuat beberapa daerah di sekitar Cianjur laporkan merasakan gempa susulan tersebut.
Skala I MMI di Cibodas, III MMI di Cimacan, III MMI di Bojongherang, II – III MMi di Cianjur, II MMI di Cibeureum, dan III-IV MMi Cugenang. I MMI berarti getarannya tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa dan oleh beberapa orang. II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung akan bergoyang. Sementara III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Dan IV MMI berarti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah maupun di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu akan berderik dan dinding berbunyi karena gempa.
Terjadinya gempa bumi di Cianjur mendatangkan beragam bantuan dari instansi resmi maupun yang bersifat suka rela terus mengalir. Walaupun ada beberapa penyaluran bantuan memicu sejumlah polemik baru, akibat terjadinya pencegatan bantuan oleh sejumlah warga lokal seperti yang sempat diberitakan viral di media sosial. Namun, hal tersebut semestinya tidak boleh menghentikan rasa kemanusiaan antar sesama. Justru seharusnya kita memperkuat gotong royong dalam segala aspek, karena menjadi korban gempa bumi bukan hal yang mudah untuk diterima. Walaupun memang tindakan tersebut salah, tapi kesalahan tidak boleh menghentikan niat baik.
Dalam pengamatannya Devie Rahmawati, sosiolog dari Universitas Indonesia yang menjadi koordinator Relawan SiapBergerak dan turun langsung ke lokasi bencana di Cianjur mengimbau, di lokasi bencana sangatlah kompleks. Ia menyatakan; “Banyak sekali wilayah terdampak. Gempa tidak hanya terjadi sekali kemudian berhenti, tetapi terjadi gempa susulan terus-menerus. Juga tampaknya ada indikasi, bantuan belum merata. Bukan karena tidak adanya bantuan, tetapi karena sulitnya akses,” ujar Devie saat dihubungi DW Indonesia.
Apa yang terjadi di Cianjur harus membuat kita menguatkan dan saling menguatkan. Tidak ada yang ingin bencana alam terjadi. Oleh karena itu kita harus gotong royong bersama-sama, karena jika semuanya disatukan dalam sebuah wadah, itu akan bisa dibagikan ke banyak orang. Dengan gotong royong, apapun yang awalnya tak bernilai akan menjadi besar nilainya. Karena gotong royong berarti bersama-sama membantu. Yang setelah itu hati akan dipuaskan dengan yang namanya ikhlas dan bangga telah menjadi bagian di dalamnya.
Seperti apa yang telah usai diagendakan oleh Indorelawan bersama Volunteer Hub Jakarta dan Yayasan Usaha Mulia yakni Gotong Royong Bareng untuk Gempa Cianjur dengan membuka donasi yang akan disalurkan oleh partner NGO yang akan turun ke lapangan kepada masyarakat di lokasi terdampak. Yang diterima bukanlah uang, melainkan kebutuhan-kebutuhan, di antaranya; Hygiene Kit (sikat gigit, pasta gigi, handuk baru, shampo, sabun, tisu basah, cotton buds, sisir), Menstrual Hygiene Kit (pembalut wanita, celana dalam baru, trash bag), pampers, terpal untuk alas, tenda, air mineral, senter & baterai, P3K, obat-obatan (obat diare anak, obat penurun panas anak, suplemen untuk dewasa, lotion anti nyamuk), mainan anak-anak, bahkan buku tulis baru.
Ada dua batch; batch pertama dan sudah disalurkan kepada korban langsung oleh tim Indorelawan dan Yayasan Usaha Mulia di Kampung Tunggalis Pojok, Ciputri, Pacet, Kab. Cianjur, kamu bisa melihat dokumentasinya di sini. Sementara batch kedua yang sekaligus penutup kegiatan amal ini sudah ditutup diakhir bulan november, dan akan disalurkan secepat dan setepatnya kepada korban oleh teman relawan Indorelawan dan tim Yayasan Usaha Mulia.
Masih banyak wadah bahkan tokoh publik yang menggalang donasi dan selalu dishare melalui media sosial. Kita hanya perlu ikut bersamai gotong royong ini dengan berapa pun yang kita punya karena yang penting adalah niat dan ikhlas. Mari kita #JadiPeduli pada bencana alam yang melanda wilayah di negara kita. Tidak ada yang ingin bencana seperti gempa ini terjadi. Ini terlalu menyedihkan untuk korban dan untuk itu ada kita yang seharusnya membantu atau setidaknya meringankan sedikit duka mereka. Mari gotong royong dengan Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini.
Referensi
https://news.detik.com/berita/d-6434236/gempa-kembali-guncang-cianjur-kali-ini-bermagnitudo-35
https://www.tempo.co/dw/8146/gempa-cianjur-antara-bencana-penyaluran-bantuan-dan-empati
https://www.kemenkopmk.go.id/sisir-korban-gempa-cianjur-yang-belum-terbantu