Pada Sabtu, 24 Agustus 2024, Indorelawan menggelar acara khusus bagi 23 anak berusia 11-15 tahun dari sekolah-sekolah di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melibatkan diri dalam aksi sosial. Melalui petualangan seru ini, para relawan cilik berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan, seperti pengelolaan sampah plastik dan konsep gaya hidup zero waste. Acara ini adalah bagian dari kampanye Generasi Cinta Bumi, yang mengajak anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan 🌟🌍
Edukasi Zero Waste: Mengenalkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Sesi pertama adalah sharing knowledge, di mana para relawan cilik mempelajari berbagai isu sosial, khususnya terkait dengan lingkungan. Mereka diajarkan bahwa semua orang, termasuk anak-anak, memiliki peran dalam menjaga bumi. Salah satu topik utama yang dibahas adalah gaya hidup zero waste, yaitu gaya hidup yang meminimalkan produksi sampah. Materi ini diadaptasi dari Generasi Bebas Plastik Batch 6.
Para peserta juga menonton film pendek berjudul Plastic, yang menggambarkan dampak buruk plastik terhadap lingkungan, khususnya lautan. Film ini memancing diskusi tentang aksi sosial yang bisa mereka lakukan, mulai dari partisipasi hingga advokasi.
Aksi Nyata: Tantangan Cleanup Sampah Plastik
Setelah sesi belajar, para relawan cilik diberi kesempatan untuk melakukan aksi nyata. Mereka mengikuti tantangan “Doing Good Challenge”, di mana mereka membersihkan sampah plastik di sekitar Jalan Panglima Polim. Dengan didampingi fasilitator, anak-anak ini mengumpulkan sampah yang berserakan. Dalam waktu hanya 30 menit, mereka berhasil mengumpulkan 5,02 kg sampah plastik! Aksi sederhana ini menjadi contoh nyata bagaimana perubahan bisa dimulai dari tindakan kecil.
Kunjungan ke Bank Sampah: Belajar Mengelola Sampah
Petualangan berlanjut dengan kunjungan ke Bank Sampah Seni Baru. Di sini, para relawan cilik belajar bagaimana cara memilah dan mengelola sampah dengan benar. Mereka juga diajarkan cara membuat eco enzyme, cairan serbaguna yang terbuat dari bahan organik. Selain itu, anak-anak ini dikenalkan pada maggot, larva yang bisa membantu mengurai sampah organik, dan belajar tentang kompos.
Menyusuri Taman Literasi: Mengenal Bangunan Ramah Lingkungan
Setelah kunjungan ke Bank Sampah, para peserta melanjutkan walking tour ke Taman Literasi. Taman ini adalah contoh nyata dari eco building, konsep bangunan yang ramah lingkungan. Anak-anak diajak mengamati bagaimana bangunan ini menggunakan material yang efisien dan ramah lingkungan. Edukasi ini penting untuk menunjukkan bagaimana teknologi dan desain bisa digunakan untuk menjaga bumi.
Refleksi dan Pelajaran Berharga
Di akhir kegiatan, para relawan cilik diajak untuk merefleksikan pengalaman mereka. Mereka berdiskusi tentang apa yang telah mereka pelajari, mulai dari pengelolaan sampah hingga konsep bangunan ramah lingkungan. Banyak dari mereka mengaku bahwa kegiatan ini telah mengubah cara pandang mereka terhadap isu lingkungan, terutama terkait sampah plastik.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa generasi muda dapat berperan penting dalam menjaga bumi. Dengan semangat dan pengetahuan yang mereka peroleh, para relawan cilik ini siap untuk terus beraksi dan menyebarkan kesadaran kepada teman-teman dan keluarga mereka.
Anak-Anak Bisa Jadi Agen Perubahan
Aktivitas Generasi Cinta Bumi ini membuktikan bahwa anak-anak dapat berkontribusi secara nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mulai dari aksi cleanup hingga edukasi tentang pengelolaan sampah, para relawan cilik telah menjadi agen perubahan. Jika sekolahmu ingin berkolaborasi dalam program ini, jangan ragu untuk menghubungi Indorelawan di kontak@indorelawan.org. Mari ubah niat baik menjadi aksi baik!