Perempuan adalah kunci sebuah peradaban. Perempuan punya andil sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak pergerakan yang diawali oleh perempuan. Di Indonesia pergerakan oleh perempuan sendiri tidak lepas dari perjuangan para sosok pahlawan, seperti R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, dan Rohana Kudus. Mereka adalah pionir dan menjadi inspirasi bahwa perempuan bisa berkontribusi besar untuk bangsa.
Pergerakan masa kini jauh lebih variatif, terutama dalam mengakomodir minat dan bakat anak-anak muda. Dan tentunya, semakin banyak perempuan yang mengambil andil dalam mengembangkan pergerakan guna memajukan bangsa kita. Hingga pada saat ini banyak pergerakan yang berhasil mendorong anak muda Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan. Apakah kamu sudah mengenal sosok perempuan yang menjadi inisiator pergerakan kekinian berikut?
- Najeela Shihab – Semua Anak Semua Guru
Semua Anak Semua Guru adalah organisasi yang bertujuan untuk membantu masyarakat agar bisa berkontribusi bagi pendidikan Indonesia. Najeela Shihab adalah sosok perempuan dibaliknya. Najeela optimis bahwa pendidikan Indonesia dapat menjadi lebih baik dengan adanya kontribusi dari setiap lapisan masyarakat. Maka dari itu gerakan yang ia inisiasi dinamai “Semua Anak Semua Guru”. Semua orang bisa berpartisipasi untuk memasukan pendidikan Indonesia. Najeela telah menginisiasi Kampus Cikal untuk calon guru maupun guru dan Komunitas Guru Belajar di berbagai kota di seluruh Indonesia. Gerakan lain yang ia inisiasi #KirimBudi, gerakan menyebar 10 ribu flashdisk berisi media informasi seperti video beragam jenis profesi dan pelajaran ke berbagai pelosok Indonesia.
2. Emmanuella Mila – Rumah Dongeng Pelangi
Pada tahun 2010 Emmanuella Milla menginisiasi Rumah Dongeng Pelangi, sebuah komunitas penggiat dongeng yang bertujuan untuk mengaplikasikan dongeng dalam mendidik karakter anak. Aktivitas Rumah Dongeng Pelangi antara lain mengadakan acara berdongeng di sejumlah panti asuhan. Gerakan ini pada awalnya terinspirasi oleh aktivitas Milla sebagai ibu. Milla sebelumnya hanya senang berdongeng kepada putrinya. Kemudian ia melihat dampak positif aktivitas tersebut terhadap tumbuh kembang putrinya. Lantas ia pun ingin berdongen kepada anak-anak lain sehingga mulailah ia mendongeng untuk murid sekolah di dekat tempat tinggalnya. Lama kelamaan banyak teman yang tertarik bergabung dan terbentuklah komunitas Rumah Dongeng Pelangi. Komunitas ini telah berhasil menggerakkan 127 relawan. Panggung Boneka untuk 1000 Anak Indonesia menjadi salah satu program yang digiatkan oleh Rumah Dongen Pelangi. Lewat program tersebut, para relawan terlibat dalam pembekalan dan pendampingan metode mendongeng bagi PAUD pra-sejahtera di wilayah Jabodetabek.
3. Intan Siagian – Indoreadgram
Berharap bisa melawan Hoax, Intan Siagian menginisiasi gerakan lewat Indoreadgram. Indoreadgram adalah gerakan inisiatif sosial guna meningkatkan minat baca, mengurangi tuna aksaran, dan menjadi pemersatu penggiat listerasi. Fokus gerakan ini adalah pendidikan dan pengembangan anak muda. Ia menginisiasi gerakan ini dilatar belakangi oleh keresahannya melihat buruknya minat baca di Indonesia, yaitu pada tahun 2016 Indonesia menduduki posisi ke-60 dari 61 negara dalam Laporan Studi Most Literate Nation in The World. Intan aktif mengampanyekan #AyoMembaca untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia lewat posting media sosial yang menginspirasi. Tahun lalu, Intan berkesempatan mengikuti SDG PIPE (Sustainable Development Goals – Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan) dengan membawa program Indoreadgram, di antaranya pendidikan nonformal tentang literasi untuk anak-anak. Intan kemudian terpilih untuk mempresentasikan program yang ia inisiasi di FIFEST (Filantropi Indonesia Festival) 2018 dan belajar tentang social entrepreneurship di Kamboja.
Ingin menjadi perempuan seperti mereka yang menginspirasi? Kamu juga bisa. Yuk #JadiRelawan sekarang!
Referensi:
kumparan.com/elma-lisa-bancin/najelaa-shihab-semua-murid-semua-guru-1510632609367
