Jadi Relawan Asyik ala Gianluigi Fahrezi

Jadi Relawan Asyik ala Gianluigi Fahrezi

Halo Teman Relawan, kamu pernah gak sih ngerasa gak tau mau ngapain, bosen di rumah atau di kosan. Ehm, biasanya dibilang gabut gitu. Nah, berikut ada salah satu Teman Relawan yang ingin membagikan cerita kerelawanannya. Yuk, disimak ya!

Cerita relawan kali ini diambil dari cerita kak Gianluigi Fahrezi atau yang biasa dipanggil Fahrezi atau Reji. Saat ini kesibukan kak Fahrezi yaitu sedang menjalani pengalaman belajar lapangan (PBL) di Puskesmas Benda Baru Tangerang Selatan. Kak Fahrezi merupakan mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat UIN Jakarta.

Meskipun sedang berkuliah hal ini tidak membuat Kak Fahrezi fokus dengan perkulihannya saja, ia juga fokus untuk mengembangkan diri di luar perkuliahan seperti mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan kegiatan kerelawanan. Saat ini, kak Fahrezi juga menjadi Duta Bahasa Provinsi Banten yang sering mengadakan kegiatan kerelawanan di bidang sastra, bahasa, dan literasi seperti mengampanyekan pengutamaan bahasa Indonesia di ruang public dan mengadakan pameran bertajuk “Niaga Bahasa” dengan menggandeng UMKM lokal di Provinsi Banten.

Ketertarikan menjadi Relawan

Sebuah gambar berisi orang, dalam ruangan, orang-orang, grupDeskripsi dibuat secara otomatis
Dokumentasi Pribadi

Sebenarnya apa sih alasan Kak Fahrezi tertarik untuk ikut kegiatan kerelawanan, karena dengan begitu banyak kegiatan yang diikuti tentunya sudah memakan waktu yang dimiliki?

Kak Fahrezi memulai kegiatan kerelawanan pertamanya ketika ia sedang masa liburan semester 1 sekitar bulan Desember-Februari 2021. Alasannya karena ingin mengisi waktu luang libur semester. Kegiatan kerelawanan pertama Kak Fahrezi adalah menjadi relawan di Taman Baca Cercondeso yang digarap oleh STF UIN Jakarta. Kegiatan kerelawanan tersebut dilaksanakan setiap minggu di taman baca dengan membuat acara untuk anak-anak. Dari yang awalnya hanya ingin mengisi waktu luang, selanjutnya ia merasa bahwa menjadi Relawan dapat menjadi media belajar yang asyik selain di kelas. Menjadi Relawan membuat Kak Fahrezi belajar untuk banyak berinteraksi dengan orang dan bisa menemukan orang dengan minat yang sama dengannya, karena Kak Fahrezi dari jurusan Kesehatan Masyarakat ia tertarik untuk mengikuti kegiatan kerelawanan yang berkaitan dengan jurusannya. Menurutnya, ketika lulus ia ingin bisa 3 hal: yaitu bisa ngomong, bisa nulis, dan bisa berpikir. Oleh karena itu, ia mencari kegiatan kerelawanan yang dapat membantunya untuk meningkatkan diri dalam ketiga hal tersebut.

Setelah menjadi Relawan di Taman Baca Cercondeso sebagai koordinator divisi acara selanjutnya Kak Fahrezi menjadi Relawan di Sobat Mengajar Indonesia sebagai relawan kesehatan atau mentor di wilayah pelosok di mana Kak Fahrezi melakukan penyuluhan serta edukasi kepada anak-anak dan juga warga di daerah tersebut. Kak Fahrezi juga mengikuti beberapa kegiatan kerelawanan lainnya seperti Generasi Relawan-nya Indorelawan, Generasi Literasi, Generasi Bebas Stunting, dan terakhir ikut di Teens Go Green Indonesia. Kak Fahrezi tertarik mengikuti kegiatan kerelawanan karena menurutnya ia bisa mendapatkan ilmu dan juga karena ia suka mencari pengalaman baru.

Media sosial yang semakin berkembang dengan begitu pesat, banyak sekali informasi yang dibagikan, termasuk kegiatan kerelawanan. Itulah yang dilakukan Kak Fahrezi dalam memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuknya mencari informasi kegiatan kerelawanan sesuai dengan yang ia inginkan. Teman Relawan bisa banget nih cek instagramnya @Indorelawan dan website Indorelawan.org tentunya, di sana banyak kegiatan kerelawanan yang dapat disesuaikan dengan minat kamu. Yuk, manfaatkan media sosial untuk hal yang positif seperti yang dilakukan Kak Fahrezi.

 Pelajaran yang dapat diambil

Dokumentasi Pribadi

Dalam mengikuti kegiatan kerelawanan tentunya tidak selalu berjalan dengan mulus tanpa adanya tantangan atau hambatan. Menurut Kak Fahrezi menumbuhkan empati adalah tantangannya di mana ia harus bisa lebih peka dengan lingkungan sekitar. Selain itu, dengan menjadi Relawan kita harus bisa bekerja sebagai tim jadi penting untuk bisa berinteraksi dengan banyak orang dan mengenal dengan baik. Setiap orang itu unik sehingga kita belajar menjadi orang yang lebih toleran. Berdasarkan pengalaman Kak Fahrezi masalah yang sering timbul ketika menjadi relawan adalah masalah komunikasi dan prioritas anggota. Ketika hal itu terjadi solusinya sabar dan berusaha memikirkan cara menyelesaikannya dari berbagai sudut pandang.

Menurutnya, tantangan terberat yang pernah dihadapi adalah sulit untuk menjaga semangat tim, karena selain menjadi Relawan setiap orang tentunya memiliki kesibukannya sendiri. Jadi, pendelegasian tugas dan penjadwalan yang jelas adalah kunci untuk menangani masalah ini. 

Pelajaran yang ia dapatkan selama menjadi Relawan adalah saya hanyalah ikan kecil yang berenang di lautan luas. Yang artinya Kak Fahrezi merasa bahwa kemampuan yang ia miliki tidak berkembang namun setelah semakin banyak berinteraksi dengan orang lain ia merasa kembali menemukan ruang-ruang untuk dirinya dapat berkembang lebih jauh lagi. Dengan melihat bahwa banyak orang yang lebih hebat dari dirinya. Harapan Kak Fahrezi untuk dirinya adalah ia ingin kedepannya ia dapat rutin mengikuti kegiatan kerelawanan, selain untuk mengisi waktu luang ketika libur semester, menjadi relawan juga merupakan kegiatan yang bermanfaat.

“Untuk kamu yang belum pernah menjadi relawan, di mana pun kamu, yuk bergabung dengan kegiatan kerelawanan, apa pun bentuknya, dan selamat menjelajah, di dunia yang belum kita jamah sebelumnya! Dan untuk seluruh relawan, semoga selalu sehat dan semangat dalam menyebarkan inspirasi ke pelosok negeri “.

Menjadi relawan bukan hanya sebatas membantu orang lain, namun menjadi relawan membantu diri sendiri untuk terus berusaha mengembangkan diri dan mencari potensi diri yang belum ditemukan. Mulailah menjadi Relawan hari ini, karena hal kecil yang kamu lakukan merupakan hal yang sangat bermakna untuk orang lain.

#Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini dan temukan aktivitas kerelawanan kamu di Indorelawan.org

Ditulis oleh Priscilia Angel Pabutungan dari hasil wawancara dengan Kak Gianluigi Fahrezi
Disunting oleh Renita Yulistiana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *