Atasi Plastik dengan Kreatif: Rekayasa dan Dicoba-Coba Aja!

Atasi Plastik dengan Kreatif: Rekayasa dan Dicoba-Coba Aja!

Setiap hari kita memproduksi beraneka ragam sampah khususnya sampah plastik. Sisa-sisa yang dibuang tersebut selanjutnya akan berakhir dan diproses di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, sayangnya dengan cara tersebut masih belum bisa mengatasi masalah penimbunan sampah yang setiap hari semakin menggunung.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah timbunan limbah nasional mencapai angka 21.1 juta ton dan sebanyak 7,2 juta ton limbah belum terkelola dengan baik.

Kesadaran dan peran masyarakat dalam mengelola limbah sangat diperlukan sebagai gerakan untuk menciptakan budaya bersih dan menjadi karakter masyarakat Indonesia. Menurut Gatot Hendrato, Sekretaris Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, dalam pengelolaan limbah saat ini masyarakat perlu mengubah cara pengelolaannya dengan upaya pilah pilih sampah di rumah hingga gaya hidup 3R (reduce, reuse, recycle).

Berbicara mengenai pengelolaan limbah, ada komunitas bernama GudRnD yang bergerak di bidang pengelolaan sampah plastik. Dengan cara rekayasa dan dicoba-coba, GudRnD berhasil menyuarakan cara mengelolah limbah plastik dengan berbagai workshopnya, loh!

Penasaran dengan profil dan kegiatan yang ada di GudRnD? Yuk, kita kenalan!

Inisiatif Melahirkan Sebuah Komunitas

Kesulitan mendapatkan face shield pada tenaga medis di masa pandemi Covid-19 menjadi masalah yang tidak bisa kita hindari kala itu. Oleh karena itu, GudSkul Ekosistem berinisiatif membantu membuatkan face shield untuk dibagikan secara gratis kepada tenaga medis yang memerlukan. Namun, ternyata pembuatan face shield tersebut menimbulkan masalah baru yaitu penumpukan sisa-sisa plastik.

GudSkul berusaha mencari cara agar sisa-sisa plastik tersebut tidak berakhir di TPA. Berbagai eksperimen dilakukan dengan pembakaran, pemanasan, dan pencetakan. Dengan berbagai cara yang sudah dilakukan, Gudskul berhasil dan mencoba menaruh hasil eksperimen tersebut di pameran sebagai ajang promosi. Keberhasilan tersebut mendorong GudSkul untuk membentuk komunitas bernama GudRnD. GudRnD sendiri memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan alternatif pengelolaan sampah plastik melalui eksperimen dan rekayasa.

GudRnD juga bergabung dengan Stuffo lab yang berdiri pada tahun 2020 dengan fokus komunitas yang sama yaitu mengkampanyekan cara mengelolah sampah plastik.

Meningkatkan Kepedulian Melalui Operasi Plastik

Operasi plastik merupakan workshop yang diadakan oleh GudRnD. Pada program tersebut, komunitas menjelaskan bagaimana cara mendaur ulang limbah plastik menggunakan alat sederhana yaitu setrika. Ide tersebut datang saat komunitas GudRnD melakukan Operasi Plastik, dimana saat itu ibu-ibu mengeluhkan alat-alat yang digunakan untuk daur ulang terbilang cukup mahal untuk mereka. Selain itu, GudRnD memiliki kegiatan rutin mengumpulkan sampah untuk diproses menjadi barang yang memiliki nilai dan dapat dimanfaatkan.

Baru-baru ini GudRnD x Stuffo mengusung program pengumpulan dan daur ulang limbah banner Alat Peraga Kampanye (APK) untuk mengatasi sampah banner yang melimpah di setiap jalan. Limbah banner APK tersebut nantinya akan dibuat menjadi produk seperti kursi, meja, lantai modular, roster, dan tas. Menariknya, GudRnD tidak hanya bergerak sendiri, teman-teman yang ingin ikut berpartisipasi dapat membantu mengumpulkan limbah banner tersebut dan mengirimkannya langsung ke lokasi GudRnD.

GudRnD juga membuka kesempatan magang untuk teman-teman yang tertarik berkreasi, merubah limbah plastik menjadi karya seni. Karya seni tersebut memiliki kesempatan untuk dipajang di pameran atau dijual.

Tantangan Menuju Kebaikan

Menganut prinsip rekayasa dan dicoba-coba, GudRnD memiliki tugas utama melakukan riset terhadap sampah yang akan diolah. Hal ini menjadi tantangan bagi komunitas karena kegiatan riset tersebut memakan waktu yang cukup lama. Namun, GudRnD berusaha untuk melakukan yang terbaik dengan melakukan brainstorming bersama anggota komunitas dan sangat terbuka dengan berbagai pendapat.

Aksi Baik Mengubah Masa Depan


“Kita harus bertanggung jawab atas sampah kita sendiri. Kalau kita tidak bisa melakukan recycle atau upcycle. Sampah tersebut terutama plastik, bisa kita kirim ke bank sampah terdekat.” – Aldino, Pendiri GudRnD

Kak Aldino selaku pendiri GudRnD memberi pesan kepada teman-teman untuk peduli dengan sampah yang kita hasilkan sendiri, karena kalau bukan diri kita sendiri, siapa lagi.

Bagi teman-teman yang tertarik untuk mengikuti program pengumpulan limbah banner APK dan kegiatan lainnya di GudRnD, kalian bisa langsung datang ke tempat, follow instagram @_gudrnd, atau kepoin website GudRnD. Jangan lupa untuk tetap update kegiatan relawan di Indorelawan, ya! Yuk, Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini.

Penulis: Tsamara Putri (Relawan Super Blog Indorelawan 2024)
Reporter: Mizard & Lis Dahniar (Relawan Super Indorelawan 2024)
Disunting oleh Renita Yulistiana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *