Berbicara mengenai relawan bencana, pasti kita teringat pada berbagai peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan manusia. Seperti banjir, tsunami, atau longsor.
Dan ternyata penyebabnya juga tak hanya karena faktor alam. Namun bisa berpeluang dari faktor manusia. Selain itu lokasi, posisi, hari dan kondisi tidak bisa kita diprediksi. Sehingga bencana menjadi momok yang kerap dikhawatirkan banyak orang.
Bencana di Setiap Negara
Meski begitu, aspek geopolitik suatu negara dapat dijadikan acuan. Sehingga kita dapat meminimalisir kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Lohh, kok geopolitik sih. Apa hubungannya?
Jadi begini, kita ambil contoh negara Indonesia. Indonesia dikenal dengan letak geografis sebagai negara kepulauan. Berada di antara empat lempeng tektonik. Dan selalu berpotensi mengalami gempa bumi.
Kenyataan tersebut diperkuat dengan data yang diperoleh Arnold. Apabila Indonesia dibandingkan dengan Amerika, didapatkan hasil bahwa negara kita memiliki tingkat kegempaan yang tinggi. Sebesar sepuluh kali lipat.
Next, konflik antara Rusia dan Ukraina. Terjadi sebab ekspansi NATO, separatisme, dan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Dapat menjadi contoh sebuah bencana akibat kepentingan manusia.
Kedua contoh bencana tadi. Jelas memiliki kesamaan dalam hal dampak. Singkatnya, situasi geopolitik yang selalu dinamis, dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Kerugian harta benda, timbulnya korban jiwa dan psikologis yang terganggu bagi para korban bencana.
Dampak Bencana terhadap Manusia
Tahukah kamu? Pada tahun 2021, tepatnya pada tanggal 21 Januari. Masyarakat Indonesia dikejutkan dengan gempa bumi Mamuju dengan magnitude 6,2. Bertampak cukup besar pada ekosistem yang ada. Terkhusus di daerah Sulawesi barat sana.
Kerusakan bangunan tidak bisa dihindarkan. Bahkan 105 orang dinyatakan meninggal dunia. Lalu sebanyak 6.489 orang mengalami luka-luka.
Lalu, bagaimana dengan konflik Ukraina? Pada tahun 2022, tanggal 22 Agustus. Terdapat 7.890 warga sipil terluka. Dan 5.587 orang meninggal dunia.
Pun dengan kerugian yang dialami kedua negara. Misalnya sisi militer Rusia mencapai 25.000 tentara tewas. Sedangkan Ukraina, mencapai 1682 triliun rupiah kerugiannya, ditambah dengan 9.000 tentara tewas dalam peperangan itu.
Mengerikan ya? Pemecahan masalah yang baik diperlukan sejak tahapan pra hingga pasca bencana. Dan disinilah terdapat sosok relawan bencana yang dilibatkan.
Relawan Bencana, Siapa dia?
Mari kita tengok isi dari peraturan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), nomor 17 tahun 2011 tentang pedoman relawan penanggulangan bencana yang menjelaskan bahwa:
Relawan Penanggulangan Bencana merupakan seorang atau sekelompok orang yang mempunyai kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana.
BNPB
Jadi, siapapun bisa menjadi RELAWAN.
Dengan catatan, semangat dan kemauan saja belum cukup. Kita perlu memiliki keterampilan khusus yang dapat disalurkan. Dan bermanfaat dalam membantu mitigasi bencana. Kemampuan relawan dapat digolongkan dalam beberapa kelompok. Apa aja ya?
Kemampuan Khusus yang Perlu Dimiliki Relawan Bencana
Yuk kita mulai dengan membahas lima kemampuannya. Lets Go!
Perencanaan
Kemampuan perencanaan akan jadi pembuka dari beberapa kemampuan yang akan kita uraikan bersama. Penting untuk dibahas sebab yang dinamanakan relawan bencana bukan hanya dibutuhkan saat bencana terjadi. Sebelum terjadi, para relawan perlu membuat perencanaan seputar pemilihan jalur evakuasi, manajemen relawan, hingga struktur keorganisasian.
Pencarian dan Penyelamatan (SAR) dan Evakuasi
Pengetahuan dasar yang perlu dimiliki relawan dalam bidang ini menyangkut dua hal. Diantaranya unsur mengenai Search (Teknik pencarian di darat, dan di laut maupun dari udara). Kemudian Rescue (Evakuasi dan Medical First Response).
Pengelolaan Lokasi Pengungsian dan Huntara
Maksudnya, menggambarkan secara singkat mengenai desain kawasan. Menyangkut bangunan hunian sementara (Huntara) bagi pengungsi. Dilengkapi dengan konsep perencanaan penyediaan fasilitas penyediaan air, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah domestik, dan sistem drainase.
Psikososial/Konseling/ Penyembuhan Trauma
Pendalaman pada aspek ini, tentu akan berhubungan dengan kesehatan mental. Sebab besar kemungkinan korban bencana mengalami trauma. Maka penyembuhan dengan pendekatan yang tepat sangat dibutuhkan.
Pendidikan dan Pengajaran
Kecakapan mengajar atau mendidik pada seorang relawan bermanfaat untuk menciptakan ruang edukasi. Baik saat penyuluhan kepada masyarakat ketika pra bencana atau sebagai sekolah bagi anak-anak selama proses pemulihan wilayah tempat mereka tinggal.
Selain dari kelima kemampuan khusus tadi. Ada pula kemampuan lain seperti dapur umum, bahasa asing, gender dan kelompok rentan, pertukangan dan perekayasaan, administrasi, logistik hingga transportasi.
Walaupun terlihat berat. Kabar gembiranya, semua itu bisa kamu dapatkan dari program pelatihan yang intensif lhoo.Dan sebetulnya, sebagai relawan kita tak diwajibkan memiliki semua kemampuan tadi, melainkan cukup salah satunya. Hayo kamu tertarik?
- Wah, kalau begitu sih aku siap buat ikut pelatihan
- Apalagi aku udah bisa bahasa asing. Bahasa sunda misalnya
- Pokoknya aku mau jadi bagian dri pahlawan itu.
- Eh tapi beneran, ga ada persyaratan apa gitu?
Khusus untuk relawan bencana, memang ada persyaratannya. Bahkan sudah tercantum dalam peraturan tingkat nasional. Hal ini sengaja dibuat agar dapat menghasilkan outcome yang diharapkan.
Persyaratan menjadi Relawan Bencana
Oke agar teman-teman tak penasaran lagi. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Warga Negara Indonesia berusia 18 tahun ke atas
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki jiwa kerelawanan, semangat pengabdian dan dedikasi tinggi
4. Mampu bekerja secara mandiri dan dapat bekerjasama dengan pihak lain
5. Memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang bermanfaat dalam penanggulangan bencana
6. Tidak sedang terlibat dalam perkara hukum pidana atau tindak subversi
7. Telah diakui dan dikukuhkan sebagai relawan penanggulangan bencana oleh organisasi induk relawan
8. Persyaratan lain ditentukan oleh masing-masing organisasi
- Yahhhh, kan aku ga memenuhi kriteria persyaratannya.
Etsss, tenang walaupun kamu belum memenuhi persyaratan. Kamu masih bisa berkontribusi sebagai relawan di berbagai kegiatan lainnya.
- Gimana caranya?
Caranya adalah dengan ikut aktivitas kerelawanan yang fleksibel di Indorelawan.org
Sambil mengisi waktumu dengan kegiatan produktif. Kamu juga bisa mempersiapkan diri untuk menjadi relawan bencana. So, tunggu apa lagi? Ayo join dan kita bisa belajar bersama.
Ingat, siapa pun bisa jadi relawan. Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini dan temukan pengalaman pertama kamu #JadiRelawan di Indorelawan.org
Penulis: Rahmah Afifah
Penyunting: Renita Yulistiana