Jadi Belajar dari Desa Gongjin di Serial Hometown Cha-Cha-Cha

Jadi Belajar dari Desa Gongjin di Serial Hometown Cha-Cha-Cha

Belakangan ini fenomena Korean Wave semakin marak di Indonesia. Korean Wave sendiri adalah demam budaya Korea yang tersebar di dunia yang menawarkan hiburan menarik seperti musik, gaya hidup, ataupun drama. Nah, drama atau serial Korea sendiri merupakan salah satu hiburan yang juga banyak dinikmati oleh masyarakat luas di Indonesia. Khususnya pada masa pandemi serial Korea menjadi tayangan alternatif bagi masyarakat Indonesia. Adapun beberapa serial Korea yang sempat booming yaitu, The World of The Married, Hi Bye, Mama!, The Penthouses, Start-Up, Squid Game dll. 

Nah omong-omong soal drama, temen-temen sendiri sudah nonton apa saja nih? Baru-baru ini Miwan telah menyelesaikan serial Korea yang berjudul Hometown Cha-Cha-Cha. Serial ini pertama kali tayang pada Agustus 2021 lalu. Serial Hometown Cha-Cha-Cha menceritakan tentang seorang dokter gigi yang pindah ke sebuah desa di Korea bernama Gongjin (bukan desa sungguhan). Secara umum sebetulnya serial ini menceritakan tentang sebuah kisah cinta antara dua orang tokoh yang memiliki latar belakang berbeda. Namun kendati demikian pada serial ini juga menyelipkan pesan-pesan moral yang banyak serta menunjukan sisi Desa Gongjin sebagai desa yang penuh kehangatan. Berikut miwan rangkum hal-hal teladan yang dapat kita tiru dari Desa Gongjin.

Pesta untuk Warga Senior

Pada episode satu serial drama Hometown Cha-Cha-Cha terdapat scene yang menampilkan sebuah pesta. Pesta tersebut ditujukkan untuk para warga Senior di Desa Gongjin dengan harapan agar warga senior atau para lansia diberikan umur yang panjang. Pesta warga senior sendiri pada serial tersebut tidak hanya dihadiri oleh para lansia saja, tetapi seluruh warga Desa Gongjin ikut serta dalam memeriahkan acara tersebut. Pada scene ini kita dapat merasakan kekompakan dari para warga Gongjin. Para ibu rumah tangga bekerja sama memasak dan menghidangkan makanan, para bapak meramaikan dengan berjoget ria, serta para pemuda yang hadir juga turut membantu mendokumentasikan acara tersebut. 

Di Indonesia sendiri kita sebetulnya juga sering loh merayakan pesta untuk warga senior. Hayo ada yang tahu ngga? Yap, betul sekali acara itu biasa kita kenal dengan istilah Mudik atau pulang kampung. Momen yang hanya datang satu tahun sekali itu juga merupakan momen yang ditunggu-tunggu para sesepuh kita yaitu kakek-nenek kita untuk berkumpul bersama-sama. Biasanya tidak jarang juga banyak keluarga yang mengadakan liburan ke suatu tempat atau hanya dengan makan-makan saja.

Hari Bersih-bersih Desa

Pada serial ini warga Gongjin diceritakan sebagai warga yang peduli dengan keindahan Desanya, karena rasa kepedulian itulah warga Gongjin mengadakan Hari Bersih-Bersih desa yang diadakan pada hari Sabtu. Pada salah satu scene serial ini Bu Yeo selaku Kepala Wilayah membagi warga desa menjadi beberapa tim untuk bergotong-royong memungut sampah dan juga menyapu jalanan sekitar desa. Semua warga baik muda maupun tua, perempuan dan juga laki-laki ikut membersihkan desa. Tokoh Bu Dokter selaku warga baru di Desa Gongjin juga diminta untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pada serial ini scene bersih-bersih desa diulang hingga beberapa kali dalam episode yang berbeda. 

Rapat Desa

Rapat desa mungkin adalah suatu hal yang lazim kita temukan di negara kita, namun yang unik dari warga Gongjin pada serial ini yaitu rapat desa dihadiri oleh seluruh warga Gongjin. Lagi-lagi tokoh Bu Dokter juga ikut menghadiri rapat desa tersebut walaupun ia terbilang warga asing. Selain itu pada serial ini diceritakan bahwa warga Gongjin juga mengadakan perkumpulan pemilik toko yang menjadi pilar perekonomian Gongjin. Pertemuan ini dihadiri oleh warga desa yang memiliki bisnis lokal di Gongjin. Walaupun dibagian scene ini ditayangkan dengan singkat, namun hal tersebut bisa menjadi inspirasi kita untuk mengadakan pertemuan antar pebisnis lokal agar sesama pebisnis bisa saling memberikan manfaat satu-sama lainnya.

Menjaga Kebersihan

 Hal yang paling menarik selain tayangan yang ada pada serial ini, faktanya Korea juga merupakan salah satu negara yang ketat dengan aturan kebersihannya. Di serial ini terdapat scene yang menceritakan terdapat warga yang membuang sampah sembarangan. Bu Yeo selaku Kepala Wilayah yang geram akan hal ini melakukan aksi demo di balai desa atau yang dikenal dengan Pusat Administrasi dan Kesejahteraan untuk meminta hak mereka untuk memasangkan kamera pengawas di area sekitar tempat sering terjadinya pembuangan sampah sembarangan. Bu Yeo yang juga dibantu oleh Kepala Hong selaku Kepala Area bersama-sama membawa sampah-sampah tersebut ke balai desa untuk unjuk rasa, hal ini dilakukan karena Bu Yeo sudah mengusulkan pemasangan kamera pengawas sebanyak 9 kali usulan namun masih belum mendapat respon. Kendati demikian, unjuk rasa ini dilakukan tanpa ada kerusuhan massal serta membuahkan hasil.

Memilah Sampah

Memilah sampah sebetulnya muncul pada serial ini secara implisit namun kamu sebagai penggiat lingkungan pasti akan notice dengan hal seperti ini. Scene ini digambarkan saat beberapa warga sedang sibuk bersih-bersih lalu disaat bersamaan Kepala Desa datang dan dimintai tolong untuk memilah sampah. Pemilahan sampah sendiri sangat bermanfaat bagi lingkungan. Proses pemilahan sampah yaitu kegiatan memisahkan sampah dan mengelompokkannya kedalam sampah-sampah yang sejenis agar proses pengolahan dan daur ulang sampah mudah dilakukan.

Itulah 5 hal yang dapat kita pelajari dari serial Hometown Cha-Cha-Cha. Semoga kita semua bisa mewujudkan desa kita seperti desa Gongjin yang diceritakan pada serial ini, kamu bisa memulai langkah kamu dari hari ini loh! Caranya daftarkan diri kamu #JadiRelawan di Indorelawan.org  disana banyak sekali pilihan relawan sesuai dengan keinginan juga keahlian kamu loh. Yuk Wujudkan Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini!

Ditulis oleh Sinta Barokah
Disunting oleh Renita Yulistiana

Referensi

Putri, I. P., Liany, F. D., & Nuraeni, R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. 3(1), 68-80.

Nandy. (2023, March). Gramedia . Retrieved from Gramedia Blog

Teguh. (2022, August 13). Beranda: KKN Universitas Diponegoro. Retrieved from KKN Universitas Diponegoro

Gambar:

gambar 1 

gambar 2 

gambar 3 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *