Gunung Gede, menjadi salah satu wisata pendakian populer yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, Bogor dan Sukabumi. Menyusuri kaki Gunung Gede, terdapat sebuah sekolah yang didirikan atas dasar keprihatinan pendirinya tentang pendidikan di Desa Galudra, Kabupaten Cianjur, karena masyarakatnya rata-rata baru menyelesaikan pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD).
Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani, buruh tani, buruh bangunan, ojeg, dan TKI/TKW, sehingga berdirinya SMP S Al Mashum Mardiyah adalah fasilitas untuk mengoptimalkan pendidikan anak-anak di Desa Galudra. Mengabdikan diri sebagai guru honorer pada sekolah tersebut, Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin berinisiatif meningkatkan minat membaca dengan membuka rumah baca.
Bermula dari garasi rumahnya sejak tahun 2021, dengan menciptakan lingkungan rumah yang ramah literasi, mengundang anak-anak untuk berkunjung serta menyediakan buku-buku yang menarik dari usia pra sekolah hingga usia sekolah. Jenis buku yang disajikan beragam, mulai dari komik dan buku-buku sirah, untuk memenuhi preferensi yang berbeda dan memberikan pilihan yang luas kepada pembaca.
Materi buku disajikan dengan teknik permainan agar anak-anak lebih tertarik dalam membaca. Bentuk kegiatannya pun beragam ada diskusi, nonton bareng, dan tutor sebaya. Perjuangan Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin perlahan membuahkan hasil, sekitar 37 orang dari berbagai jenjang pendidikan dari kelas satu (1) SD sampai kelas sembilan (9) SMP mulai rutin mengunjunggi rumah baca untuk belajar bersama dalam upaya peningkatan literasi,
Pendekatan dalam Usaha Perbaikan Akhlak
Berawal dari niat untuk membumikan sirah nabi, dengan memperkenalkan buku-bukunya serta memberikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin berupaya merangsang minat anak-anak terhadap buku dan ilmu, hingga tujuan akhirnya dapat menjadi sarana memperbaiki akhlak.
Sehingga mendongeng adalah stategi yang diterapkan untuk melibatkan anak-anak dalam menghafal dan memaknai kisah-kisah nabi tersebut, dengan harapan nilai-nilai moralnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menjaring Kolaborasi
Kini rumah baca Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin sudah memiliki 50 buku bertema islami, dan beberapa buku non islami. Belum ada donatur tetap untuk menyuplai rumah baca, sehingga upaya yang dapat dilakukan sejauh ini adalah mengajak warga sekitar untuk berwakaf buku dan kebanyakan buku-buku yang diwakafkan masih bertema islami.
Terbatasnya jumlah buku bertema non islami tersebut, membuat sumber materi yang disampaikan belum variatif. Meskipun dalam keterbatasan, pengurus dan anggota rumah baca lebih berfokus pada apa yang dimiliki, dengan berkolaborasi secara daring melalui kelompok WhatsApp (WAG) untuk saling memberikan motivasi, pelatihan, dan berbagi pengalaman terkait literasi serta nilai-nilai keagamaan.
Bangkit dari Gempa Cianjur
November 2022, Kabupaten Cianjur dilanda gempa dengan 5,6 Magnitudo yang menyebabkan kerusakan masif. Bahkan Sabtu Ceria dalam kegiatan Indorelawan menggadakan donasi dan kegiatan mengajar dalam upaya membantu pemulihan pasca gempa di wilayah tersebut.
Wilayah Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin pun terkena dampaknya, fasilitas seperti tempat dan buku-buku juga terkena timbunan reruntuhan. Sehingga perlu dilakukan pemulihan kembali, tidak berputus asa Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin menitih kembali rumah baca tersebut dengan buku-buku yang masih bisa terselamatkan.
Dulu itu sebelum gempa ada sekitar 37 anak dari berbagai kelas datang untuk belajar ke sini. Sekarang, hanya sekitar 10-20 anak saja.
Tapi kami tetap semangat, memulai kembali rumah baca dengan kegiatan yang lebih menarik, yaitu menyelipkan permainan terkait materi buku yang dibacakan.
Upaya-upaya lain terus digencarkan dalam memulihkan rumah baca dan meningkatkan literasi di Desa Galudra yaitu dengan menciptakan momen-momen seperti Peringatan Hari Buku Internasional (PHBI) untuk menarik perhatian pembaca potensial dan membangun keterlibatan mereka dalam dunia literasi.
Tidak lupa juga, terus memantau dan meningkatkan jumlah pengunjung secara konsisten, sambil fokus pada peningkatan akhlak mereka dan pemahaman mendalam terhadap sirah nabi.
Ibu Shintawati dan Bapak Nandang Sholihin tentunya bisa menjadi contoh untuk terus bergerak demi kepedulian terhadap lingkungannya.
Jangan pernah ragukan dirimu untuk berbuat baik, banyak hal baik yang bisa kamu ciptakan. Kamu bisa mulai #10JamAksiBaik dan ubah niat baik jadi aksi baik hari ini!
Project Relawan Super Indorelawan 2024
Reporter: Dita Mutiara Sari
Copywriter: Farhatin & Hestri
Editor: Indorelawan