5 Jenis Relawan Paling Diminati Gen Z

5 Jenis Relawan Paling Diminati Gen Z

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang aktif, kreatif, dan memiliki kepedulian sosial tinggi. Tidak heran jika banyak dari mereka tertarik untuk terlibat dalam berbagai jenis kegiatan kerelawanan yang sesuai dengan minat dan nilai yang mereka pegang.

Namun, apa yang membuat Gen Z begitu antusias dalam aktivitas ini? Apakah karena keinginan untuk menambah pengalaman, membangun koneksi, atau justru dorongan kuat untuk menciptakan perubahan nyata di sekitar mereka?

Siapa Generasi Z?

Generasi Z atau Gen Z adalah kelompok individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Menurut laporan dari Pew Research Center, Gen Z merupakan generasi yang paling beragam secara ras dan etnis dibandingkan generasi sebelumnya.

Sejak kecil, mereka sudah akrab dengan internet dan teknologi, membuat mereka lebih cepat mendapatkan informasi serta lebih sadar akan isu-isu sosial dan global. Berdasarkan survei Global Millennial and Gen Z oleh Deloitte, generasi ini memiliki tingkat keterlibatan sosial yang tinggi dan sering terlibat dalam berbagai gerakan perubahan.

Bahkan, sekitar 10% dari mereka bercita-cita mendirikan lembaga nirlaba sendiri, menunjukkan betapa besar kepedulian mereka terhadap komunitas. Dengan karakter yang kritis, inovatif, dan berjiwa sosial, tidak heran kalau Gen Z menjadi generasi yang paling aktif dalam berbagai kegiatan kerelawanan.

5 Jenis Relawan yang Paling Diminati Gen Z

Bagi Gen Z, menjadi relawan bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga cara untuk memberikan dampak nyata sesuai dengan nilai dan minat mereka. Dari isu lingkungan hingga teknologi, berikut adalah jenis-jenis relawan yang paling diminati oleh generasi ini.

1. Relawan Peduli Lingkungan

Gen Z memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan, terutama terkait perubahan iklim. Sebanyak 69% dari mereka merasa cemas terhadap kondisi bumi dan ingin berkontribusi dalam aksi nyata.

Mereka aktif dalam berbagai gerakan pelestarian lingkungan seperti menanam pohon, membersihkan pantai, atau mendukung pertanian berkelanjutan. Banyak dari mereka juga terlibat dalam komunitas pertanian lokal, membantu petani menjual hasil panen, hingga mendukung gerakan farm-to-table. Bagi Gen Z, menjadi relawan lingkungan adalah cara untuk menciptakan perubahan yang mereka inginkan.

2. Relawan di Sektor Sosial

Menjadi relawan di sektor sosial bukan hanya soal membantu, tetapi juga membangun koneksi lebih dalam dengan masyarakat. Gen Z tertarik pada program mentoring anak-anak, pengajaran gratis, atau pemberdayaan komunitas agar lebih mandiri secara ekonomi.

Banyak dari mereka yang aktif dalam gerakan kesetaraan gender dan hak perempuan, seperti mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga atau ibu tunggal. Keterlibatan mereka sering dilakukan melalui organisasi sosial yang memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan mengikuti kegiatan ini, mereka merasa memiliki tujuan yang lebih besar dalam hidup.

3. Relawan di Bidang Kesehatan

Gen Z menunjukkan ketertarikan besar terhadap dunia kesehatan, terutama dalam membantu kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas. Mereka aktif dalam kegiatan seperti menemani lansia, membantu pasien di rumah sakit, atau memberikan dukungan emosional kepada orang-orang yang membutuhkan.

Kepedulian mereka terhadap kesehatan mental juga tinggi, sehingga banyak yang bergabung dalam program sukarela di bidang konseling dan pendampingan psikologis. Selain itu, mereka tertarik untuk berkontribusi dalam kampanye kesehatan, seperti edukasi tentang gaya hidup sehat atau pentingnya vaksinasi. Dengan mengikuti kegiatan kerelawanan di bidang kesehatan, Gen Z merasa bisa membantu meningkatkan kualitas hidup orang lain secara bermakna.

4. Relawan Berbasis Acara

Fleksibilitas adalah kunci bagi Gen Z dalam memilih aktivitas kerelawanan, itulah sebabnya mereka menyukai kegiatan relawan berbasis acara. Mereka sering terlibat dalam festival musik, konser amal, atau event sosial yang membutuhkan tenaga sukarela.

Kegiatan ini memungkinkan mereka untuk tetap berkontribusi tanpa harus terikat dalam jangka panjang. Selain itu, volunteering dalam event juga memberi mereka kesempatan untuk bertemu orang-orang baru, memperluas jaringan, dan mengasah keterampilan komunikasi. Dengan cara ini, Gen Z tetap bisa berkontribusi tanpa merasa terbebani oleh jadwal yang terlalu padat.

5. Relawan di Bidang Teknologi dan Media Sosial

Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, Gen Z sangat akrab dengan dunia digital dan media sosial. Mereka cenderung memilih organisasi yang aktif di platform digital dan menyediakan peluang relawan secara online.

Beberapa peran yang mereka minati antara lain mengelola media sosial, membuat konten kampanye, serta melakukan advokasi digital. Selain itu, mereka juga tertarik pada program sukarela berbasis teknologi, seperti coding untuk amal, pengembangan situs web bagi organisasi non-profit, atau menjadi mentor dalam literasi digital. Dengan kemudahan akses teknologi, mereka dapat berkontribusi secara fleksibel sesuai dengan keahlian masing-masing.

Mengapa Gen Z Suka Menjadi Relawan?

Menjadi relawan adalah cara yang bermakna bagi Gen Z untuk berkontribusi dalam berbagai bidang sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Dengan beragam jenis kegiatan kerelawanan yang tersedia, mereka bisa memilih peran yang paling sesuai dengan gaya hidup dan nilai yang mereka anut.

Dari lingkungan, kesehatan, hingga teknologi, setiap aktivitas relawan memberikan pengalaman berharga sekaligus dampak nyata bagi masyarakat. Selain itu, menjadi relawan juga bisa menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan, memperluas jaringan, dan membangun portofolio yang bermanfaat di masa depan.

Jika kamu ingin mulai berkontribusi, ada banyak peluang menarik yang bisa kamu ikuti. Yuk, mulai #JadiRelawan dan ikut berbagai kesempatan acara kerelawanan di Indorelawan.org!

Referensi:

Penulis: Nazhifah Husna
Penyunting: Renita Yulistiana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *