Kepemimpinan- Tahukah kamu? Ternyata seorang pemimpin itu memiliki tingkatannya masing-masing. Tingkatan ini akan memiliki keterkaitan dengan bagaimana kita bisa menjadi sosok yang berpengaruh dan memiliki pengikut. Sebab, seseorang bisa disebut pemimpin ketika ia memiliki orang-orang yang mau untuk selalu menjadi pengikutnya. Tak peduli seberapa banyak pengikutnya, itu lah yang ditulis oleh Andrie Wongso dalam e-booknya.
Lalu, level apa yang akan kita bahas kali ini? Apakah pemimpin dengan tingkat kepemimpinan untuk diri sendiri, organisasi atau pasangan sehidup semati?
Baiklah daripada kita menerka-nerka tanpa kepastian yang jelas. Lebih baik kita bahas 5 level kepemimpinan dan strategi peningkatannya sampai tuntas.
Pemimpin ‘Posisi’ (Positional Leader)
Kepemimpinan pertama. Positional Leader, sebuah level dari pemimpin yang diberikan kepadakita. Tolong garis bawahi bahwa itu ‘diberikan’.
Menurut istilah bahasa inggrisnya sih security based on title – not talent.
Dan karakteristik dari para pengikutnya pun terbatas hanya pada pemahaman bahwa mereka cukup mengikuti otoritas. ‘Kewenangan’ sebutan lainnya.
Strategi : Kita perlu berterimakasih pada orang-orang yang memberikan kesempatan diri kita untuk memimpin. Tentunya bukan sekedar dengan ucapan saja. Kita juga perlu menunjukkan dedikasih secara action.
Pemimpin ‘Izin’ (Permission Leader)
Etsss, ciri kepemimpinan ini maksudnya bukan selau izin kesana atau kesini ya.
Pemimpin jenis kedua ini adalah pemimpin yang diharapkan oleh semua orang di lingkungannya untuk menjadi sosok pemimpin bagi mereka.
Kondisinya jauh berdeda dengan yang pertama. Hubungan yang terjalin akan sinergis karena people follow you because they want too.
Maka Jelas, kepemimpinan ini dilandasi oleh adanya hubungan baik (realationship).
Strategi : Awali dengan diri sendiri kemudian berusahalah untuk membina hubungan dengan orang lain. Hingga bisa menjadi motivator bagi pengikut kita. Tapi bukan berarti kita mementingkan keterbukaan sebab unsur kepemimpinan pun perlu selalu dipupuk.
Pemimpin Produksi (Production Leader)
Kepemimpinan di level ini dibuktikan dengan hasil kerjanya (result). Produk yang memiliki nilai, kualitas atupun kuantitas tertentu.
Menurutmu, apa alasan yang paling masuk akal, sehingga orang lain mau bekerja dibawah kepemimpinan jenis ke-3?
Mereka melihat pemimpinnya hebat dalam bekerja. Tidak hanya asal berbicara. Tapi memberikan teladan.
Dengan kepemimpinan yang begitu bukan hanya nama leader yang akan populer, melainkan (……………..) apa hayooo 😀
Strategi : Prioritaskan hal-hal yang memberikan nilai positif yang besar bagi organisasi yang sedang dikelola. Selalu siap untuk membuat sebuah perubahan. Dan ingatlah bahwa tujuan kita sesungguhnya adalah memberikan hasil dan prestasi.
Pemimpin Pengembangan Manusia (People Development Leader)
Di Level ke-4 ini, kemampuan kepemimpinan seseorang untuk menumbuhkan dan melatih orang lain akan diunggulkan.
Bagaimana seorang pemimpin bisa menularkan kesuksesannya kepada para pengikutlah yang menjadi titik inti dari kepemimpinan jenis ini.
Kalau kata John C. Maxwell dalam bukunya “5 Levels of Leadership” itu gini narasinya, The organization continues to growth through your development of people. Organisasi akan terus berkembang melaui perkembangan orang-orangmu.
Strategi : Temukanlah orang terbaik. Tempatkan orang yang tepat tentunya di tempat yang tepat pula. Tunjukkan cara untuk memimpin. Bantu orang lain. Dan dampingi mereka untuk menjalani kehidupan yang baik.
Kepemimpinan ke-5 : Pinnacle Leader
This level is automatic – If you do level 1 untill 4 wellfor a long period of time. Attract followers who are loyal and sacrificial. Devote years mentoring and modelling leaders. Derive great joy from watching people grow and develop.Transcend the organization.
Jadi, pada level ke lima ini sebenarnya akan didapatkan secara otomatis. Dengan syarat kita melakukan level 1 sampai 4 dengan baik selama jangka waktu yang lama.
Saat ada di level ini, kita akan bahagia dengan melihat kesuksesan pengikut atau orang-orang kita.
Bahkan mereka bisa melebihi kesuksesan dari organisasi itu sendiri. Hasil dari pengabdian produktif selama bertahun-tahun.
Nah sekarang kamu jadi tahukan? Bahwa meningkatkan level sebagai seorang pemimpin ternyata ada strateginya.
Bahkan strategi ini menyangkut Hal-hal kecil yang sering dilupakan seperti menyampaikan ‘terima kasih’ hingga pada memberi kebermanfaatan bagi orang lain. Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini.
Referensi :
Maxwell, J. C. (2011). The 5 Levels of Leadership: Proven Steps to Maximize Your Potential. New York: Center Street.