Jika kalian baru pertama kali pergi ke Jakarta Timur, kemudian tersesat di suatu pemukiman kumuh dengan banyak gerobak dan kantung berisikan barang rongsokan di kanan-kiri jalan, besar kemungkinan kalian sedang berada di daerah Kampung Sumur. Kampung Sumur, atau yang dikenal juga sebagai Kampung Pemulung, merupakan kampung terpadat se-DKI Jakarta. Setidaknya total terdapat 700 kepala keluarga dengan hampir 80% diantaranya berprofesi sebagai pemulung.
Tidak hanya kemiskinan yang menjamur di sudut-sudut kehidupan masyarakat Kampung Sumur. Eksploitasi anak, pergaulan bebas, putus sekolah, hingga keluarga yang tidak teregistrasi semakin menambah kekumuhan daerah di kecamatan Duren Sawit tersebut. Kendati demikian, di tengah-tengah kelamnya suasana Kampung Pemulung, terdapat sepetak cahaya yang bersinar dalam wujud sebuah sanggar belajar. Sanggar belajar tersebut bernama Swara Peduli Ceria.
Berdiri Tahun 2013
Swara Peduli Ceria merupakan sebuah sanggar belajar milik Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta (SPIJ) yang berdiri pada tahun 2013. Kata Swara sendiri merupakan singkatan dari “Sakinah Wa Rahmah” yang artinya adalah ketenteraman dan kasih sayang. Pada awal berdirinya, SPIJ beroperasi di daerah Cipinang, Jakarta Timur sebelum kemudian berpindah ke daerah Kampung Sumur pada tahun 2016.
Setelah berpindah ke daerah Kampung Sumur, kegiatan-kegiatan SPIJ semula dilaksanakan di musala dengan fokus kegiatan di bidang agama dan kesenian. Namun, seiring bertambahnya jumlah peserta yang berpartisipasi, kegiatan kemudian berpindah ke rumah-rumah warga setempat. Barulah pada tahun 2018, dengan bantuan dari donatur, Kampung Sumur memiliki sanggar belajar khusus yang bernama Swara Peduli Ceria.
Tiga Bidang Kegiatan Utama
Pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan menjadi fokus utama dari program-program yang dijalankan SPIJ dalam membantu menangani permasalahan masyarakat Kampung Sumur. Di bidang pendidikan, terdapat tiga program kegiatan yang saat ini tengah berjalan, yaitu Sanggar Jenius, Sanggar Qur’an dan Weekend Ceria. Ketiga program tersebut merupakan kegiatan pembelajaran dengan anak-anak usia kelas tiga sampai kelas enam sekolah dasar sebagai sasarannya.
Sanggar Jenius dan Sanggar Qur’an merupakan kegiatan pembelajaran matematika dan agama yang bekerja sama dengan Yayasan Yatim Mandiri. Sanggar Jenius diselenggarakan setiap hari senin sampai rabu sedangkan Sanggar Qur’an setiap hari kamis sampai sabtu. Adapun Weekend Ceria merupakan kegiatan pembelajaran setiap hari sabtu dan minggu yang aktivitasnya melibatkan relawan dari berbagai daerah. Sampai artikel ini ditulis, program Weekend Ceria dari SPIJ sudah berjalan hingga batch 10.
Di bidang kesehatan, SPIJ memiliki program bantuan nutrisi untuk anak-anak, bekerja sama dengan It’s Buah!, serta program bantuan sembako untuk orang tua. Sedangkan di bidang pemberdayaan, SPIJ memiliki Swara Hijau Farm, sebuah program yang memberdayakan masyarakat perihal budidaya ikan dan bercocok tanam. Saat ini, masyarakat Kampung Sumur bersama Swara Hijau Farm sudah memiliki sebuah greenhouse dengan buah melon chamoe sebagai produk utamanya.
Dampak COVID-19
Selama hampir sembilan tahun berdiri, tidak sedikit masalah yang menjadi hambatan dalam kegiatan-kegiatan di SPIJ, salah satunya yaitu pandemi COVID-19. Kak Il Wathon, salah seorang pengurus SPIJ, mengatakan bahwa kegiatan di sanggar belajar sempat vakum akibat adanya wabah virus COVID-19. Sebagai gantinya, SPIJ mengadakan kegiatan rapid test gratis serta pencerdasan mengenai isu COVID-19 kepada masyarakat Kampung Sumur.
Saat ini, kegiatan SPIJ sudah berjalan normal kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Kapasitas kegiatan dalam satu ruangan pun menjadi terbatas, dari yang awalnya dapat menampung hingga 60-70 orang menjadi hanya 25-30 orang. Selain itu, fokus pembelajaran juga bergeser dari bidang kewirausahaan menjadi bidang mata pelajaran formal sebagaimana di sekolah pada umumnya.
Manajemen Relawan
Kehadiran relawan menjadi salah satu pilar penting dalam keberlangsungan program-program yang ada di SPIJ. Program kegiatan Weekend Ceria misalnya, saat ini sudah melibatkan relawan hingga memasuki batch yang ke 10. Panitia yang melaksanakan kegiatan Weekend Ceria ini juga sebelumnya merupakan alumni relawan dari batch-batch yang terdahulu. Oleh karena itu, manajemen relawan menjadi penting untuk dilakukan agar program kegiatan yang ada dapat terus berjalan dan solid.
Menurut Kak Il Wathon, relawan adalah orang yang berani keluar dari zona nyamannya untuk berbuat baik kepada orang lain. Sehingga, niat baik para relawan perlu diwadahi dan diterima dengan baik. Indorelawan.org menjadi platform yang SPIJ gunakan untuk menggaet para relawan dari berbagai daerah. Kehadiran indorelawan.org dinilai sangat membantu keberlangsungan kegiatan SPIJ, karena banyak relawan yang mendaftar melalui platform tersebut.
“Indorelawan ini basisnya kan relawan juga, sangat mengerti kebutuhan relawan maupun organisasi kerelawanan. Ketika kita mem-publish open recruitment program Weekend Ceria di indorelawan.org, banyak sekali relawan yang mendaftar,” cerita Kak Il Wathon.
Nah, buat kalian yang tertarik dengan program-program SPIJ dan ingin bergabung, kalian bisa loh mendaftar melalui website indorelawan.org. Cukup ikuti panduan pendaftaran untuk membuat akun di indorelawan.org. Kemudian, nantikan saat SPIJ membuka open recruitment bagi relawan di batch selanjutnya. Selain SPIJ, di Indorelawan juga masih banyak pilihan aktivitas kerelawanan lain yang gak kalah seru. Yuk sama-sama ubah niat baik menjadi aksi baik hari ini!
Penulis: Salman Prawira
Penyunting: Renita Yulistiana
Referensi: Hasil Wawancara dengan Komunitas