5 Alasan Kamu Harus Terjun ke Masyarakat

5 Alasan Kamu Harus Terjun ke Masyarakat

Saat menulis blog ini, saya melakukan survei kecil-kecilan di grup. Kenapa sih mahasiswa harus terlibat dalam kegiatan sosial? Harus banget  jadi pelopor kegiatan sosial? Sebagian besar kompak menjawab: ‘kan pengabdian masyarakat jadi kegiatan wajib!

Kita tahu masih ada mahasiswa yang aktif melakukan pengabdian masyarakat untuk mengejar kredit poin. Apa kamu pernah berhasil meyakinkan teman-teman kita untuk aktif di masyarakat dengan alasan “semua manusia terdidik harus mengabdikan diri kepada masyarakat”?

Saya tidak. Maka saya punya lima alasan lain untuk meyakinkanmu bahwa masyarakat adalah “laboratorium” penting buat masa depanmu!

#1

Untuk menemukan cinta-mu!

Kamu mau pacaran dengan orang yang tidak kamu kenal? Menghabiskan hidupmu dengan orang yang seluk-beluknya tidak kamu ketahui? Sama seperti cintamu untuk Indonesia! “Ah, aku memang nggak berniat tinggal di Indonesia kok!” “Apa sih yang terkenal dari Indonesia? Macetnya? Nggak disiplin?” Ups, belum kenal Indonesia kok sudah berkomentar.

Ambil ransel. Kencangkan tali sepatu. Jelajahi tempat-tempat di Indonesia dengan panorama yang cantik. Ambil foto yang banyak dan post di social media dengan hashtag: #SayaCintaIndonesia #Nasionalisme. Dengan begitu kamu jadi lebih cinta Indonesia. Cukup?

Saya mengajakmu menjelajah dengan cara lain. Masuk ke gang-gang kecil dengan rumah berhimpit. Nongkrong di warung kopi sampai pagi. Mengobrol dari hati ke hati dengan tukang sapu, tukang sampah, penjaja makanan, anak-anak yang bermain bola di kolong jembatan. Setiap Sabtu Minggu mengajar anak-anak gelandangan. Sabtu Minggu lainnya kamu buat kegiatan untuk ibu-ibu di pinggiran kota besar.

Kamu akan menemukan cintamu dari tatapan anak-anak yang tersenyum. Ibu-ibu yang tertawa bersamamu. Jatuh cinta dengan cerita-cerita sederhana dari orang-orang biasa yang berjuang keras untuk satu sendok nasi setiap harinya.

Ini cinta yang datang dari mata, turun ke hati. Ini nasionalisme yang tertanam bukan karena slogan. Ini adalah cinta karena kamu sudah mengenal Indonesia, dimulai dari lingkungan terdekatmu.

“Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan.Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.”

Soe Hok Gie

#2

You Only Live at School Once!

#YOSO

Masa muda adalah waktu terbaik untuk berbuat nekat, gila, dan hal-hal konyol lain untuk ditertawakan saat reuni dengan teman seangkatan. Masa kuliah adalah empat tahun istimewa yang bisa jadi momen eksperimen untuk menguji mimpi dan keberanianmu mewujudkannya! Ibarat mendayung, kuasai dulu perahu kecilmu, baru jadi nakhoda kapal besar.

Ingin travelling keliling dunia? Mulai dulu dengan menguasai gang-gang kecil di kotamu. Ingin jadi penulis hebat? Kenapa tidak menulis tentang kondisi nyata di perkampungan sekitarmu? Teman-teman hebat yang kamu temui semasa kuliah? Ingin jadi pengusaha? Jangan takut jualan di kaki lima kalau memang diperlukan!

Ingin mengubah dunia? Mulai dulu dengan mengubah kondisi dan memengaruhi orang-orang di sekitarmu!

Break a leg, make mistake, learn from it!

#3

Dunia lebih luas dari daun kelor social media!

Punya banyak akun social media. Sekali post bisa di-likes ratusan teman maya. Sepanjang malam menghabiskan waktu di depan smartphone, membalas comment yang tak habis-habisnya. It’s time to get a life out there!

You are the average of the

five people you spend the most time with.

Jim Rohn

Jejaring pertemanan tidak dibangun dengan tombol add friends. Cinta tidak bisa ditemukan dengan membagi love di post yang bagus. Kesuksesanmu tidak ditentukan seberapa banyak followers, tapi seberapa banyak orang yang kamu pengaruhi dengan idemu. Tutup layarmu. Wujudkan semua mimpimu untuk mengubah dunia.

#4

Apa yang bisa kamu ceritakan untuk anakmu nanti?

Suatu hari kamu akan menikah. Suatu waktu kamu akan duduk bersama anakmu, mengenang masa lalu. “Dulu Mama itu….” “Dulu Papa sudah pernah…” Apa yang bisa kamu tambahkan dalam kalimat itu? Sudahkah hal-hal yang kamu lakukan sekarang bisa menjadi cerita yang kamu teruskan?

Ah, saya kan belum menikah! Aku memang nggak berencana punya anak kok! Prestasi, kekayaan, materi akan kita bawa sampai mati. Namun ada hal-hal yang akan terus menetap dan diingat oleh orang-orang. Kamu rela meninggalkan dunia ini tanpa ada warisan yang bisa kamu teruskan?

Jangan sampai cerita yang kamu sampaikan, “Papa harap bisa mengulang masa lalu…” “Mama menyesal kenapa waktu masih muda dulu tidak melakukan ini ya?”

#5

Melakukan perubahan itu mudah!

Kamu tidak butuh uang berjuta-juta untuk melaksanakan perubahan. Kamu tidak perlu jadi presiden untuk mengubah keadaan. Kamu hanya perlu jadi diri sendiri, percaya dengan idemu, dan mengajak sebanyak mungkin orang untuk terlibat.

Kitabisa.com bisa membantumu mengumpulkan dana dari orang-orang yang peduli. Indorelawan.org bisa membawakanmu para sukarelawan yang memiliki mimpi yang sama denganmu. Kedua komunitas itu bersama dengan Wardah, menanti aksi baikmu, dan siap memberikan apresiasi untuk mimpi yang sudah kamu wujudkan!

Kami menantangmu dalam Doing Good Challenge!

There are those who look at things the way they are,

and ask, why?

I dream of things that never were,

and ask, why not?

Robert Kennedy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *