Masih ingat nggak apa impianmu semasa kecil? Apakah kamu sekarang sudah berhasil mewujudkan impian masa kecilmu itu? Setiap orang tentu memiliki mimpinya masing-masing, tetapi tidak semua orang memiliki jalan yang mulus untuk mewujudkan mimpinya. Sebagian orang memang memiliki privilege yang memudahkan mereka dalam mewujudkan mimpi, tetapi sebagian lagi harus berusaha lebih keras agar dapat mewujudkan mimpi mereka.
Kualitas pendidikan di Indonesia sampai detik ini masih belum merata ke semua wilayah. Padahal dalam UUD’45 terdapat pernyataan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”, karena pendidikan merupakan hak segala bangsa. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak lembaga pendidikan di daerah pelosok yang jauh dari kata layak. Seperti anak-anak di Kab. Kupang, Nusa Tenggara Timur yang memiliki ketakutan untuk bermimpi tinggi karena kondisi ekonomi orang tua mereka yang relatif rendah. Maka dari itu, didirikanlah organisasi Rumah Sejuta Mimpi, dengan harapan dapat menjadi wadah bagi anak-anak agar tidak takut mewujudkan mimpi mereka meskipun terkendala kondisi ekonomi.
Berdiri Tahun 2018
Rumah Sejuta Mimpi hadir sebagai penolong bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu di Kab. Kupang, NTT agar mereka berani mempunyai mimpi dan bisa mewujudkannya. Rumah Sejuta Mimpi berdiri pada 23 Maret 2018, yang selama ini masih berfokus pada pembelajaran bahasa inggris secara intensif dan pengembangan karakter bagi anak-anak disana.
Founder Rumah Sejuta mimpi adalah Imakulata Bete, seorang perempuan kelahiran 1981 yang bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Jiwa dan suaminya. Meskipun ini adalah pengalaman pertama mereka mendirikan sebuah komunitas dan membuat suatu project, mereka mampu menarik perhatian mahasiswa dari Soochow university Taiwan untuk melakukan KKN di Rumah Sejuta Mimpi.
Program Utama
Fokus utama dari Rumah Sejuta Mimpi sendiri adalah isu pendidikan berupa pembelajaran bahasa inggris dan pengembangan karakter anak. Selama Rumah Sejuta Mimpi berdiri, program yang sudah dijalankan antara lain adalah program Menenun Untuk Pendidikan, yaitu mengadakan pelatihan menenun kain kepada para remaja sekaligus memasarkan produk hasil pelatihan tersebut yang hasilnya digunakan untuk membiayai operasional Rumah Sejuta Mimpi. Selain itu ada juga program Foster, yaitu program pencarian orang tua asuh untuk 5 anak SMP yang kurang mampu di Rumah Sejuta Mimpi, dan mereka mendapatkan orang tua asuh yang berasal dari Turki. Sedangkan program pendukung lainnya adalah mengajak anak-anak di Rumah Sejuta Mimpi untuk menonton film di bioskop, yang tentu saja itu menjadi pengalaman pertama bagi mereka.
Rencana ke depannya, Rumah Sejuta Mimpi juga akan fokus pada isu Kesehatan mental untuk para remaja, dengan fokus mengkampanyekan bahaya bullying. Dimana hal ini semakin marak terjadi di masa sekarang, selain itu founder Rumah Sejuta Mimpi juga memiliki pekerjaan yang bergerak di bidang kejiwaan yang tentunya menambah bekal pengetahuan dan pengalaman lapangan terkait mental health di lingkungan sekitar. Selain itu, Rumah Sejuta Mimpi berencana mengadakan pelatihan bahasa inggris untuk para perawat yang ingin bekerja ke luar negeri.
Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusan di Rumah Sejuta Mimpi sendiri selain pengurus inti, terdapat koordinator pada masing-masing program. Sehingga struktur kepengurusan lengkapnya adalah ketua, sekretaris, bendahara, koordinator program pendidikan, koordinator program pemberdayaan masyarakat, dan koordinator program kesehatan. Kepengurusan ini dipegang oleh founder dan para relawan di Rumah Sejuta Mimpi sebanyak 6 orang, mereka adalah orang-orang yang tetap bertahan di Rumah Sejuta Mimpi dari awal berdiri hingga kini. Meskipun dulunya sempat memiliki banyak relawan, akan tetapi seiring bertambahnya waktu, para relawan sudah tidak datang kembali ke Rumah Sejuta Mimpi.
Kerjasama Organisasi
Pada tahun 2018, Rumah Sejuta Mimpi juga pernah menerima kerjasama dengan mahasiswa KKN dari Soochow University Taiwan. Selain itu, Rumah Sejuta Mimpi pernah bekerjasama dengan mahasiswa dari Universitas Nusa Cendana dan juga lembaga kursus bahasa Inggris bernama Fortuna. Belum lama ini, Rumah Sejuta Mimpi menjadi salah satu organisasi yang dikunjungi oleh Indorelawan x Emina pada program Emina Donate Book, program ini berisi kegiatan belajar dan bermain bersama dengan anak-anak di Rumah Sejuta mimpi dan juga penyerahan donasi buku, kosmetik, dan rak buku dari hasil daur ulang.
Kamu juga bisa cari rekomendasi organisasi pendidikan lainnya di website Indorelawan.org pada menu Cari Organisasi dan Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini dengan #JadiRelawan di isu pendidikan.
Ditulis oleh Syarifatul Amaliyah
Hasil wawancara dengan Imakulata Bete, founder Rumah Sejuta Mimpi