Menciptakan Kerelawanan Sebagai Gaya Hidup

Menciptakan Kerelawanan Sebagai Gaya Hidup

Gotong-royong, sebuah tradisi yang ada di Indonesia sejak dulu. Sebut saja, Rambu Solo’ di Toraja, Morakka’bola di Sulawesi Selatan, MarsIalapari di Mandailing, Sinoman di Jawa, dan Nganggung di Kabupaten Bangka adalah bukti bahwa gotong royong di Indonesia sudah mengakar. Sehingga, sangat mungkin jika kerelawanan berpotensi menjadi sebuah gaya hidup.

Raharjo, penulis buku Manajemen Relawan: Model Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Relawan pada Organisasi Pelayanan Sosial, menyatakan bahwa sejak zaman dahulu, kerelawanan sudah mengakar dalam tradisi masyarakat Indonesia dan dipraktikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu bentuk kerelawanan yang paling umum adalah gotong royong dalam kegiatan pembangunan rumah, pembangunan sarana sosial, perkawinan, maupun kematian. Para pemuda dan orang tua secara sukarela memberikan kontribusi mereka, baik berupa tenaga, uang dan sarana sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Pada era digital seperti saat ini, semangat gotong royong untuk membantu sesama menjadi semakin beragam. Indorelawan, sebagai wadah yang berperan menjadi jembatan antara siapapun yang mau menjadi relawan dengan organisasi sosial, juga memiliki misi utama untuk menghidupkan kembali gotong royong melalui kerelawanan sebagai gaya hidup anak-anak muda di Indonesia.

Menurut Marsya, Executive Director Indorelawan, Indorelawan mencoba mewujudkan “kerelawanan sebagai gaya hidup” dalam hal kemudahan akses.

“Kami ingin siapapun bisa dengan mudah menemukan informasi tentang kerelawanan yang mereka minati, seperti halnya mereka dapat dengan mudah menemukan berbagai coffee shop di Jakarta. Dengan adanya platform Indorelawan ini akan mempermudah teman-teman di luar sana yang mau jadi relawan” ujar Marsya atau yang biasa dikenal dengan Asa.

Asa juga menambahkan bahwa dengan mudahnya akses untuk mendapatkan informasi tentang kerelawanan, maka semua orang dapat menjadikan kerelawanan sebagai bagian penting dalam rutinitas harian mereka.

“Kami juga ingin kerelawanan ini benar-benar menjadi gaya hidup seseorang. Jadi, mereka tidak hanya bekerja nine-to-five saja atau hanya berkuliah saja. Harapannya di sela rutinitas mereka ada waktu untuk peduli terhadap sesama. Jadi relawan bukan hal yang ekslusif lagi, bergotong royong membantu permasalahan sosial sudah jadi hal yang biasa, sudah jadi gaya hidup kita,” tambahnya.

Hingga saat ini, terdapat 233.898 relawan dan 3.792 organisasi yang tergabung dalam Indorelawan.org dengan 7.105 aktivitas sosial berbeda; mulai dari event, project, dan webinar–yang akan terus bertambah setiap waktu.

Kemudahan akses dalam rangka menjadikan kerelawanan sebagai gaya hidup yang coba diwujudkan oleh Indorelawan tentu dirasakan langsung, baik oleh para relawan maupun organisasi sosial yang tergabung dalam Indorelawan.

Seperti halnya cerita dari Asha Puan, organisasi baru yang fokus dalam menyuarakan isu kesetaraan gender dan Yanti, seorang dokter yang akhirnya mendapatkan pengalaman relawan online pertamanya melalui program Warga Bantu Warga dalam penanganan pandemi covid-19.

Apakah kamu tertarik menjadikan kerelawanan sebagai gaya hidup kamu? Tunggu apa lagi! Kamu bisa langsung Ubah Niat Baik Jadi Aksi Baik Hari Ini, mulai dengan cari tahu aktivitas kerelawanan yang kamu minati di indorelawan.org

Penulis: Aulia Rahma
Penyunting: Renita Yulistiana

Referensi:
https://adoc.pub/manajemen-r-e-l-a-w-a-n-model-pendidikan-dan-pelatihan-tenag.html
https://www.researchgate.net/publication/271784744_Volunteering_as_a_Lifestyle
https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/2020/11/30/5-tradisi-gotong-royong-di-indonesia/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *