Brainstorming: 11 Tahap Efektif Mencari Ide Kreatif

Brainstorming: 11 Tahap Efektif Mencari Ide Kreatif

Brainstorming- Apa komunitasmu sedang menemui permasalahan? Parahnya rekan-rekan mu merasa sungkan. Malah terjebak dalam pemikiran. Tanpa memberitahukan opsi solusi yang mereka punya.

Tak bisa dihindari hal seperti itu seringkali terjadi. Terutama pada area organisasi, perusahaan dan komunitas. Faktanya banyak alasan yang melatar belakangi peristiwa ini. 

Beberapa penyebabnya adalah kepribadian, kurang percaya diri, pola asuh saat kecil, lingkungan kerja yang kurang kondusif, bahkan cara kepemimpinan dari atasan. Singkatnya ada unsur internal dan eksternal yang mempengaruhi.

Selanjutnya, yang jadi pertanyaan. Bagaimana kita bisa memberikan stimulus agarorang disekeliling kita terpacu untuk mencurahkan pendapat mereka dengan bebas?

YUK, KENALI CURAH PENDAPAT

Brainstorming atau curah pendapat, bisa diartikan sebagai proses kreatif. Di mana sekelompok orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu. Outcome yang dicapai bukan perihal kualitas dari pendapat yang disampaikan namun lebih kepada unsur kuantitasnya.

– Aktivitas curah pendapat

Kok, begitu ya? Karena dalam sesi brainstorming ada dua kriteria yang bisa dicapai. Mulai dari mendapat gagasan kreatif yang out of the box. Hingga menemukan gagasan baru yang inovatif. Wah, terbayang kan ada berapa banyak ide KEREN yang mungkin tercipta?

KAMU HARUS TAHU INI

Kegagalan Curah Pendapat

Ternyata menurut pakarnya, sebagian besar sesi brainstorming bisa gagal. Bahkan sebelum sesi dimulai. Banyak dari kita menilai, bahwa aktivitas ini sama mudahnya dengan melakukan obrolan ringan di pagi hari dengan ditemani segelas kopi.

Tetapi seperti proses kreatif lainnya. Sesi curah pendapat memerlukan persiapan yang matang. ‘Semakin banyak persiapan dilakukan, semakin baik hasil yang didapatkan’. Persiapan brainstorming hadir dalam 3 hal yakni pra-sesi, pertengahan sesi dan pasca-sesi. 

  • Tujuan pra-sesi, untuk mempersiapkan peserta dalam menghadapi tantangan yang ada.
  • Tujuan pertengahan adalah untuk mempersiapkan diri kita dan peserta. Kemungkinan pasang surut alami yang datang. Ditambah ketidakpastian pemecahan masalah subjektif.
  • Tujuan pasca-sesi adalah mempersiapkan diri dan tim untuk brainstorming selanjutnya.

Berikut adalah 11 tahapan yang paling efektif untuk melaksanakan sesi brainstorming.

11 TAHAPAN BRAINSTORMING

Ouh iya, sedikit pengingat. Aturan-aturan ini sudah mencakup persiapan pra, pertengahan dan pasca-sesi. Ini dimaksudkan untuk meletakkan dasar bagi sesi ide. Agar gagasan mengalir secara produktif. 

Brainstorming Efektif

Tahap 1: Memiliki jumlah brainstormer yang tepat

Empat hingga tujuh adalah angka yang optimal untuk jumlah brainstormer.  Bukannya nanti malah terlalu sedikit ya ide yang didapat? Tentu ada alasannya.  Ini memastikan bahwa setiap orang memiliki suara. Berbagai macam perspektif masih ada sementara duplikasi perspektif tersebut diminimalkan. 

Tahap 2: Tinggalkan penghakiman 

Pun dengan terciptanya kelompok tadi. Lebih mudah untuk memastikan semua peserta merasa nyaman. Pendapat mereka bebas dari kritik. Entah ditujukan pada diri sendiri maupun untuk orang lain.

Tekankan bahwa brainstorming itu ‘untuk menghasilkan opsi daripada solusi’. Sehingga mendorong seseorang berbagi ide-ide yang tidak biasa. Konsep bahwa tidak ada ide buruk telah menjadi bagian dari brainstorming. Jadi Ungkapkanlah!

Tahap 3: Isi ruangan dengan orang yang beragam 

Tahukah kamu? Manusia secara alami mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang berpikir seperti mereka. Sehingga lebih sedikit risiko penghakiman atau ketidaksepakatan dalam hidupnya.

Tetapi kenyataannya, setiap orang memiliki perspektif yang unik. Dan pengalaman hidup mereka sendiri. Sisi inilah yang dimanfaatkan dalam strategi brainstorming. Catatannya, kita perlu memastikan bahwa mereka memahami permasalahan juga pertanyaan yang dilontarkan.

Tahap 4: Ini bukan ujian

Alih-alih melakukan brainstorming pada peserta, kita bisa beritahu mereka yang akan datang, setidaknya dua hari sebelumnya tentang sesi ini.

Dengan membuat waktu opsional dan memberitahu mereka tentang apa yang diminta untuk mereka lakukan. Kita memberi stormer kesempatan terbaik untuk menghasilkan ide (secara sadar atau tidak sadar)  dalam kuantitas dan kualitas yang lebih besar.

Tahap 5: Waktu keberlangsungan

Meskipun waktu dapat bervariasi tergantung pada sejumlah keadaan, tolok ukur yang baik adalah satu jam dan 1/2 hingga dua jam. Hal ini memungkinkan latihan input dan output dan memberikan waktu yang cukup untuk membangun ide satu sama lain.  Atau menurut pendapat lain sekitar, 15-45 menit.

Tahap 6: Input vs output

Kapan ide-ide terbaik datang dalam brainstorming? Awal atau akhir? Biasanya semakin banyak waktu yang miliki. Maka semakin baik ide-idenya.  

Cobalah untuk menempatkan btainstormer di dunia masalah. Fokus pada audiens, atau lingkungan. Kemudian mintalah karakteristik, atau deskripsi. Balut penyampaian permasalahan dengan gaya bercerita. Lalu tanyakan perorangan tentang pendapat mereka.

Tahap 7: Beri kejutan di luar rutinitas

Salah satu musuh terbesar dari ide yang efektif, adalah rutinitas. Bukankah sebagian besar hari-hari kita dipenuhi dengan rutinitas? Inilah tentangan yang perlu dihadapi seorang pemimpin.

Ahli saraf Wolfram Schultz mengatakan,  bahwa ada sesuatu di luar sana yang mengintensifkan emosi kita lebih dari 400% yakni sebuah kejutan. Ini bisa sesederhana memberikan makanan ringan atau dekorasi ruangan yang unik.

Tahap 8: Membuat ‘BOOM’

Savant kreatif, Sam Harrison pernah berkata, “Brainstorming disebut brainstorming karena seharusnya badai.” Kita tentu ingin sesi ide menjadi bersemangat dan aktif.

Luangkan waktu 10 menit untuk memulai dengan latihan kreatif yang menyenangkan. Ini bisa berupa apa saja mulai dari latihan coretan sederhana hingga sesuatu yang lebih rumit, seperti latihan membangun dengan lego.

Aturan 9: Dokumentasi proses

Jika biasanya, akan ada satu orang yang bertugas menjadi notulens. Maka dalam sesi curah pendapat, semua orang akan menjadi dokumenter untuk dirinya sendiri. Caranya dengan menuliskan setiap ide pada media yang disediakan. 

Tahap 10: Salurkan backslapper 

Setiap stormer harus diakui dan berterima kasih atas waktu dan upaya yang mereka berikan.  Seperti “Wihh, kerja bagus !” dapat memicu hal-hal luar biasa untuk tingkat energi dari kesempatan berikutnya. 

Tahap 11: Sesi Evaluasi dan diskusi

Evaluasi ini, hanya dilakukan oleh kita sebagai pemimpin (sosok pengarah dalam brainstorming). Undanglah individu berbeda yang memiliki latar belakang, keahlian dan perspektif lain.

Karena dengan ini, individu tersebut akan membantu kita untuk memberikan pertimbangan. Tanpa membawa ego atau emosi ke-kelompokkan. Maka diskusi akan terjalin objektif.

MULAILAH BRIGHT IDEA !

keberhasilan brainstorming

Ouh iya, setiap lingkungan brainstorming memiliki nuansa berbeda. Kalaupun mungkin kita belum memiliki kemampuan untuk menggunakan setiap aturan, its okey. Tetapi jika kita mengikuti yang kita bisa. Kita akan berada di jalan yang tepat. Untuk mendapatkan ide lebih banyak

Tidak cukup teori, mari praktikkan!

Ide-ide GILA sedang menunggumu di depan sana.

Catatan akhir:

Artikel ini berasal dari opini penulis, yang didapat dari sesi pendampingan skills dari beberapa narasumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *