Belajar Kerelawanan dari Dua Film Ini

Belajar Kerelawanan dari Dua Film Ini

Tahukah kamu, film menjadi salah satu wadah bagi anak muda untuk mengekspresikan, menceritakan dan menggambarkan sebuah peristiwa yang sudah pernah terjadi, belum terjadi bahkan cerita-cerita imajinatif yang digambarkan oleh produser. Berbagai genre film pun bermunculan di industri perfilman tanah air. Salah satu yang paling unik adalah plot implisit kesukarelawanan. Apakah Teman Relawan menyadari beberapa film di Indonesia yang pernah populer pada masanya menyisipkan adegan dan plot kerelawanan? Kalau belum, mari simak dua film ini yang memiliki makna implisit kerelawanan melalui adegan yang ditampilkan!

Belajar Berempati Melalui ‘Hafalan Shalat Delisa (2011)’

Sumber gambar: Kompas

Dalam beberapa adegan yang muncul di film ini diperlihatkan bahwa tokoh Delisa hilang dan terdampar akibat bencana tsunami yang melanda Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) pada 2004 silam. Delisa lalu ditemukan oleh seorang tentara sekaligus relawan bernama Smith yang berasal dari bala bantuan tentara angkatan darat Amerika Serikat. Sepanjang film, Teman Relawan diajarkan bagaimana bersikap menjadi seorang teman, keluarga, dan relawan dalam satu waktu. Ketika Delisa masih harus hidup sebatang kara, di tenda pengungsian lalu Smith sebagai relawan berusaha untuk berempati kepada Delisa. Smith dengan caranya menemani dan menghibur Delisa di waktu yang bersamaan. 

Pelajaran hidup yang dapat teman relawan dapatkan dari film ini, yaitu bersikap sabar ketika menjadi seorang relawan. Contohnya, ketika Delisa mulai merasa putus asa karena kabar keluarganya yang belum jelas, Smith berusaha sabar dalam menghadapi Delisa. Sikap lainnya dengan berempati, misalnya ketika Delisa dalam kondisi kaki yang telah diamputasi dan ingin berjalan normal seperti yang lain, Smith berusaha membantu Delisa berjalan dan bermain sepak bola bersama teman-teman Delisa. 

 Selalu Ada Harapan Bersama ‘Kamu Tidak Sendiri (2021)’

sumber gambar: Kapanlagi

Singkatnya, film ini mengambil scene di dalam sebuah lift. Lalu terjadi sebuah bencana gempa bumi yang mengakibatkan tokoh Mira dan Mika terjebak di dalam lift. Kisah kerelawanan muncul pada saat Adrian menolong Mira yang terjebak sendirian di dalam lift karena Mika telah meninggal dunia akibat peristiwa yang dialaminya di dalam lift. Melalui film ini, teman relawan bisa belajar menjadi seorang relawan yang tangguh, cepat tanggap, dan selalu mengedepankan pertolongan kepada orang lain terlebih dahulu. Teman relawan juga bisa belajar bagaimana bisa bertahan di kala situasi genting terjadi dalam hidup kita. 
Dua film Indonesia tersebut dapat membangkitkan semangat teman relawan untuk menjadi relawan dengan cara ubah niat baik menjadi aksi baik hari ini bersama ragam aktivitas dari organisasi sosial yang tergabung dalam indorelawan.org

Ditulis oleh Muhamad Irwan Maulana
Disunting oleh Rifka Rimbi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *